Meneladani kepemimpinan Kristus berarti memanifestasikan kehadiranNya di dunia ini.
Kristus telah memberikan teladan kepada umat manusia mengenai pemimpin yang sejati. Menjadi seorang pemimpin yang efektif adalah ketika ia mau melatih orang-orang untuk melakukan hal yang dilakukannya. Dalam Injil Lukas 9:1-6 kita melihat Tuhan Yesus melakukan hal ini. Ia melatih para pengikutNya untuk melakukan tepat seperti yang dikerjakanNya.
Jika Anda seorang pemimpin rohani, berapa banyakkah orang yang mengikuti teladan Anda dan sekarang menjadi pemimpin karena Anda bekerja dengan mereka dan menunjukkan kepada mereka cara melakukan hal yang sedang Anda kerjakan? Jawaban Anda terhadap pertanyaan ini akan menunjukkan kepada Anda apakah Anda sedang berperan dihadapan suatu kelompok atau kah sedang memimpin orang-orang menurut cara Tuhan Yesus memimpin para murid-muridNya.
Salah satu peranan utama dari seorang pemimpin yang berhasil guna, menurut Myron Rush ialah “menunjukkan teladan yang baik dan kemudian melatih orang lain cara untuk mengikutinya”.1
Dalam pelayanannya sebagai seorang pemimpin, Tuhan Yesus memusatkan perhatiaanNya dalam hal melatih para pengikutNya untuk melakukan hal yang di perbuatNya. Paulus juga, seorang pemimpin besar dari gereja mula-mula melakukan hal yang sama. Ia ingin para pengikutnya belajar melakukan hal yang sama dengan yang sedang dikerjakannya.
Tuhan Yesus berkata “sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu” (Yohanes 14:14). Tuhan Yesus bukan hanya melatih orang-orang untuk melakukan apa yang dikerjakanNya tanpa tujuan. Tujuannya ialah agar mereka melakukan hal-hal yang lebih besar daripada yang sedang dilakukanNya. “Ini merupakan tanda sejati dari seorang pemimpin yang berhasi guna. Tugas Anda bukan saja melatih orang untuk melakukan apa yang Anda kerjakan tetapi juga mendorong semangat mereka untuk melakukannya bahkan dengan cara yang lebih baik”.2
1 Myron Rush, Pemimpin Baru, h. 23
2 Ibid, h. 23
0 komentar:
Posting Komentar