2 Tesalonika 3:1-159
”Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan
karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.”
( 2 Tesalonika 3:9 )
karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.”
( 2 Tesalonika 3:9 )
Seorang ibu membawa anaknya kepada Mahatma Gandhi untuk dinasehati agar menghentikan kebiasaan buruknya makan permen. Setelah bertemu dengan anak tersebut Mahatma Gandhi mengatakan, "Tunggulah dua minggu lagi. Datanglah ke sini lagi sambil membawa anak ibu," mendengar jawaban tersebut, ibu ini heran, mengapa harus menunggu dua minggu lagi. Ia tahu bahwa hal ini bisa dilakukan saat ini juga. Meski heran, ibu ini menuruti saja. Dua minggu kemudian, ketika ibu dan anaknya datang, Gandhi langsung menasehati anak itu. Sang ibu mengucapkan terima kasih. Sebelum pamit, ibu itu masih penasaran mengapa dia harus menunggu dua minggu. Dan ibu itupun menanyakan hal itu kepada Gandhi. "Selama dua minggu ini, saya berusaha menghilangkan kebiasaan buruk saya. Soalnya, saya juga gemar makan permen," jawab Gandhi. Gandhi memberikan pelajaran yang indah bagi kita semua. | Ia mengambil keputusan untuk menunda memberi nasehat kepada anak tersebut karena ia sendiri memiliki kegemaran yang sama dengan anak itu. Gandhi tidak mau perkataannya tidak sesuai dengan perbuatannya. Dengan kata lain, ia menjaga keseimbangan antara perkataan dan tindakannya. Sebagai rasul, Paulus berhak menikmati bantuan hidup dari jemaatnya. Namun Paulus memilih bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Dengan begitu, ketika menasehati jemaat di Korintus, dia bisa berkata lantang, "Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10) Saudaraku, jadilah teladan dalam perkataan dan perbuatan. Jangan terlalu cepat memberi nasehat atau menegur orang lain, kalau kita sendiri belum dan tidak bisa melakukannya. Supaya kita tidak dikatakan sebagai orang yang munafik. Ketika kita selalu menyelaraskan antara perkataan dan tindakan, maka kita akan menjadi orang yang disukai oleh semua orang |
0 komentar:
Posting Komentar