Baca : 2Samuel 22:1-20
Nats :
Pelanduk, bangsa yang lemah,
tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu
(Amsal 30:26)
Kita dapat menarik banyak pelajaran dari kehidupaan pelanduk. Binatang kecil ini tahu dengan pasti ke mana ia harus pergi bila bahaya datang. Bongkahan bebatuan yang cukup besar di sekitar pegunungan merupakan tempat persembunyian yang paling aman bagi pelanduk. Jika seekor burung elang terbang menukik dan mencoba menyambarnya, binatang kecil ini terlindung oleh bebatuan. Burung elang harus menghancurkan bongkahan batu itu terlebih dahulu bila ingin berhasil memburu mangsanya. Jika muncul seekor singa yang berkeliaran mencari mangsa, pelanduk segera menghimpitkan tubuhnya pada bongkahan bebatuan sehingga sulit terlihat oleh singa itu karena warna kulitnya mirip dengan warna bebatuan. | Selama pelanduk bersembunyi di antara bongkahan bebatuan, ia akan tetap aman. Jika pelanduk mencoba lari ke padang rumput, niscaya ia akan menghadapi ajal. Pelanduk cukup bijak mengenali kondisi dirinya bahwa ia akan tetap aman bila ia berlindung di antara bebatuan, bukan di tempat terbuka. Jika kita cerdik seperti pelanduk, kita tentu tahu di mana letak kekuatan kita. "Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan," demikian nasehat Alkitab, "dan di dalam kekuatan kuasaNya" (Efesus 6:10). "Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku," seru Daud tatkala ia dikejar-kejar oleh musuh-musuhnya (#/TB 2Samuel 22:2*). Pelanduk tahu dengan pasti di mana letak kekuatannya. Bagaimana dengan Anda? — HWR |
KITA TIDAK PERLU TAKUT BILA KITA TINGGAL DI BATU KARANG YANG KEKAL
Sumber: kumpulan ilustrasi khotbah - SABDA (OLB versi Indonesia) 4.1 (Unicode)
0 komentar:
Posting Komentar