Orang Yang Percaya Kepada TUHAN Akan Melihat Kebaikan TUHAN Melalui Kejadian-Kejadian Yang TUHAN Ijinkan Terjadi. Jangan Pernah Menilai TUHAN Hanya Melalui Sepotong Kejadian, Tetapi Percayalah Bahwa DIA Selalu Bekerja Untuk Kebaikan Kita Melalui Banyak Perkara
Photobucket

Pentingnya Rekonsiliasi

Kehidupan yang disertai dengan perdamaian adalah keinginan semua pihak. Akan tetapi yang merusak perdamaian itu sendiri disebabkan oleh konflik, dendam, kepahitan, perasaan terluka, amarah yang bisa menimbulkan permusuhan, keretakan dan terputusnya hubungan.
Salah satu contoh dalam Alkitab yakni dari persahabatan menjadi permusuhan yang disebabkan oleh kepahitan adalah hubungan raja Saul dengan raja Daud.
Dalam I Samuel 18:1-7, benih kepahitan terhadap Daud  tertanam dalam diri Saul. Setelah Daud kembali setelah membunuh Goliat atas kehendak Allah, para wanita menyambut dengan rebana dan membunyikan gerincing. Mereka menari sambil menyanyi “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi

Daud berlaksa-laksa” (ayat 7), nyanyian itu membuat Saul marah (ayat 8) kemasyuran Daud menggusarkan Saul. Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud  (ayat 9) inilah cara kerja kepahitan.
Keesokan harinya  roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa pada Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya Saul melemparkan tombak itu, karena pikirnya: ”baiklah aku menancapkan Daud kedinding” Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali. Saul menjadi takut kepada Daud, karena Tuhan menyertai Daud, sedang daripada Saul Ia telah mundur.( I Samuel 18:10-12).
Saul takut akan persaingan dan Saul berusaha untuk menjauhkan Daud “Sebab itu Saul menjauhkan Daud dari dekatnya dan mengangkat dia  menjadi kepala pasukan seribu, sehingga ia berada di depan dalam segala gerakan tentara” (ayat 13). Maksud Saul adalah untuk menyingkirkan Daud. Saul memiliki kepahitan terhadap Daud. Saul tidak menyadari bahwa kepahitan dapat memisahkan sahabat karib sekalipun
Dan karena perasaan bencinya terhadap Daud akhirnya berkembang menjadi perencanaan yang licik dan persekongkolan untuk membunuh Daud. Kepahitan telah menghancurkan kepercayaan, persahabatan, serta menyebabkan hubungan menjadi retak. Kepahitan bisa menyebabkan permusuhan, kepahitan bisa menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
Dalam bukunya “Apa yang diketahui orang tentang rekonsiliasi, John Dawson mengatakan bahwa “Pada sebuah delegasi konferensi di Kanada, pada tahun 1995 delegasi Kristen yang mewakili lebih dari empat puluh bangsa mengidentifikasikan kategori-kategori umum yang menyebabkan timbulnya konflik-konflik dimana pelayanan rekonsiliasi harus diterapkan, salah satunya adalah konflik antar umat Kristen”.
Konflik, kepahitan, kekerasan bisa mengakibatkan hubungan retak. Banyak keluarga bertengkar karena kata-kata tajam dan sinis. Semua ini menjurus kepada keretakan hubungan dan perselisihan yang dapat menghancurkan orang yang tak bersalah sekalipun lawannya. Alkitab menjelaskan bahwa yang membawa damai adalah orang-orang yang berbahagia. “Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Matius 5:9). Jadi, umat percaya bisa dipakai untuk menjadi alat perdamaian (pengantara) untuk kedua belah pihak yang berselisih.
Pola untuk memprakarsai perdamaian yang terdapat dalam Alkitab ialah dengan mengadakan pertemuan pribadi dibawah empat mata “apabila saudaramu berbuat dosa tegorlah dia dibawah empat mata, jika ia mendengarkan nasehatmu engkau telah mendapatkannya kembali” (Matius 18:15). Saudara-saudara kalaupun seorang kedapatan melakukan kejahatan, suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani harus memimpin orang itu kejalan yang benar dalam roh yang lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri supaya kamu jangan kena pencobaan (Galatia 6:1). Prinsip ini mengacu kepada hubungan sesama umat percaya, tetapi pertemuan pribadi juga merupakan hal terbaik jika berurusan dengan orang yang tidak percaya.
Hidup dengan penuh perdamaian diinginkan oleh setiap orang, oleh sebab itu berbagai lembaga maupun perorangan berusaha untuk menciptakan suatu perdamaian.
Pax Christi adalah suatu lembaga yang didirikan oleh Gereja Katolik internasional yang berada di Perancis sesudah perang dunia kedua untuk memupuk kembangkan kerukunan dan perdamaian. Salah satu misi dari Pax Christi adalah “untuk hidup damai dan menjadi pembawa damai.”
St. Fransiskus Dari Asisi berdoa demikian, “Tuhan jadikan aku pembawa damai, bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih…bila terjadi perselisihan jadikan aku pembawa kerukunan.
Robert Munmay dalam karyanya mengatakan bahwa “berkeputusanlah hidup damai, dan jadikanlah orang-orang lain hidup damai.”
Perintah Tuhan adalah untuk mengajak berdamai. Oleh karena itu berdamai merupakan ungkapan ketaatan kita pada perintah Tuhan Yesus. 



Ini berarti, orang percaya tidak boleh bersikap acuh atau tidak peduli terhadap masalah perdamaian atau rekonsiliasi. Perdamaian sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam menjalani hidup sebagai anak Tuhan.     















Pdt. Ferdy Manggaribet, MA


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

0 komentar:

Posting Komentar

wibiya widget

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis