Ketika persembahan hendak dipungut seorang remaja merogoh kantongnya dan mengeluarkan selembar uang Rp 1000 yang langsung dimasukkannya ke dalam pundi persembahan yang diedarkan melewati bangku tempat duduknya.
Pada saat bersamaan seseorang yang duduk di belakangnya menepuk pundaknya sembari menyodorkan selembar uang Rp 20.000. Tertegun sejenak dengan kedermawanan orang itu, anak remaja itu lalu mengambil uang tersebut dan langsung memasukkannya juga ke dalam pundi persembahan.
Beberapa saat kemudian pundaknya ditepuk lagi. Dia menoleh ke belakang dan mendengar orang yang menepuk bahunya itu berbisik:
“Uang Rp 20.000 barusan itu uang yang jatuh dari kantong kamu tadi.”
“Hah?”
Dia hanya bisa mengikuti dengan pandangan matanya pundi yang terus berjalan dari tangan ke tangan terus semakin jauh ke depan…
(Pesan moral: Apakah ada pahalanya untuk persembahan yang diberikan secara tak sengaja?
Entahlah. Masalahnya ialah, apakah kita merasa menyesal telah memberikan sesuatu kepada Tuhan?
Banyak orang yang mula-mula bersemangat membantu pekerjaan Tuhan dengan uangnya, hanya untuk menyesal di kemudian hari akibat keinginannya tidak diikuti atau karena berseteru dengan teman sekerja. Karena itu,“apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” [Kol. 3:23].)
Sumber: ronyryanto. blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar