Mazmur 13:1-4
“Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya,
hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.
Aku mau menyanyi untuk TUHAN,
karena Ia telah berbuat baik kepadaku.”
( Mazmur 13:6 )
Ketika membaca Firman Tuhan ini, kita pasti akan sependapat bahwa Firman Tuhan ini merupakan ungkapan kekecewaan dari pemazmur mengenai keadaan yang dihadapinya. Dengan kata lain, tulisan ini merupakan seruan pribadi dari pemazmur karena pergumulannya yang tak kunjung berakhir. Ungkapan “berapa lama lagi” adalah merupakan pertanyaan yang sepertinya tidak ada harapan lagi. Apa yang dihadapi oleh pemazmur ini menimbulkan beberapa hal, yakni: - Perasaan seolah-olah ditinggalkan oleh Allah (ia telah dilupakan oleh Allah) - Tidak ada harapan lagi untuk bertemu dengan Allah karena telah meninggalkannya - Keterlukaan batiniah yang tidak pernah berakhir - Perasaan kalah terhadap musuh-musuhnya. Firman Tuhan ini mengajarkan kita beberapa hal dalam menghadapi kesulitan: | I. Berseru kepada Tuhan Pemazmur menyampaikan keluhannya kepada pribadi yang tepat. Pemazmur tidak menyampaikan hal ini kepada orang lain. Ia berseru kepada Tuhan memohon supaya Tuhan melepaskan dia dari pergumulannya. II. Tetap percaya kepada Tuhan Ini merupakan hal yang luar biasa. Pernyataan yang sepertinya diawali dengan kekecewaan, tetapi diakhiri dengan keyakinan yang kuat terhadap Tuhan. Walau seolah-olah Allah telah meninggalkannya, tetapi iman percayanya tidak berubah kepada Tuhan. Pemazmur yakin bahwa, permohonan dengan iman kepada Tuhan akan membuat dia terlepas dari penderitaan dan akan melepaskan kesedihannya. Mengapa? Karena keyakinannya bahwa kasih setia-NYA yang tak berkesudahan, campur tangan-NYA yang selalu menyelamatkan dan kebaikkan Tuhan akan selalu menjadi bagiannya. |
0 komentar:
Posting Komentar