Orang Yang Percaya Kepada TUHAN Akan Melihat Kebaikan TUHAN Melalui Kejadian-Kejadian Yang TUHAN Ijinkan Terjadi. Jangan Pernah Menilai TUHAN Hanya Melalui Sepotong Kejadian, Tetapi Percayalah Bahwa DIA Selalu Bekerja Untuk Kebaikan Kita Melalui Banyak Perkara
Photobucket

YESUS = PEMIMPIN YANG MEMILIKI PRIORITAS=k

Yesus mengatur hidupNya sesuai dengan tujuanNya untuk datang ke dunia ini. Ia tidak pernah lupa alasan mengapa Dia ada di dunia ini. Salah satu hal yang menjadikan Tuhan Yesus seorang pemimpin besar ialah kesanggupanNya untuk tidak pernah melupakan tujuan utamaNya sebagai seorang pemimpin.  Dengan kata lain,   Tuhan   Yesus   adalah   seorang pemimpin dengan misi yang jelas. Motivasi dan tujuan utama Tuhan Yesus adalah memuliakan Bapa di Sorga. Inilah yang harus menjadi esensial bagi setiap pemimpin-pemimpin rohani saat ini.
Mengapa Tuhan Yesus memimpin dengan misi yang jelas? Karena menurut Charles Stanley: “Misi yang jelas ibarat sebuah kompas yang akan memberikan arah yang benar. Misi adalah apa yang harus Anda lakukan untuk memenuhi tujuan Anda. Misi membuat Anda fokus pada apa yang penting. Misi membuat Anda berada di jalur yang benar. Misi menyaring ide-ide baru, misi juga berguna sebagai alat evaluasi”.1


Tuhan Yesus berkata kepada BapaNya, “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya” (Yohanes 17:4). Tuhan Yesus mau mengajarkan kepada kita pemimpin-pemimpin saat ini untuk menjalani hidupnya sesuai dengan prioritas yang diatur oleh tujuan hidup.
Kehidupan Tuhan Yesus dicirikan oleh mengatur prioritas dan hidup oleh prioritas itu. Pada waktu Tuhan Yesus berkata biarkan orang mati menguburkan orang mati, Yesus mau mengatakan bahwa jangan kehidupanmu diganggu oleh hal-hal yang muncul secara tiba-tiba meskipun itu adalah sesuatu yang darurat. Pada waktu Lazarus yang adalah teman baiknya meninggal, Tuhan Yesus tetap berfokus untuk melakukan apa yang Dia lakukan. Dan Dia sengaja membiarkan dua hari sebelum menengok Lazarus. Mengapa? Karena Dia adalah seorang yang mempunyai misi dan selalu berprioritas terhadap misi tersebut.
Stephen Covey mengatakan, bahwa
“Sebuah pernyataan misi pribadi yang didasari oleh prinsip-prinsip yang benar menjadi sejenis standar yang sama bagi individu. Pernyataan misi ini menjadi konstitusi pribadi, dasar untuk mengambil keputusan utama yang mengatur kehidupan, dasar untuk mengambil keputusan sehari-hari di tengah kondisi dan emosi yang mempengaruhi hidup kita. Pernyataan ini akan memberdaya individu dengan kekuatan yang sama ditengah perubahan yang terjadi”.2


Misi yang baik adalah misi yang mencerminkan prioritas. Pernyataan misi akan mendorong terjadinya perubahan ketika suatu organisasi atau seorang individu mandeg. Melalui dorongan misi yang jelas, Anda akan menggunakan talenta-talenta yang telah diberikan Allah secara maksimal. Anda tidak hanya “menjalani hidup”, melainkan “mengisi hidup” dengan hal-hal yang benar-benar penting”.3
Memimpin dengan misi yang jelas akan berguna untuk membuat kita fokus pada apa yang terbaik menurut Allah. Sebaliknya, dengan misi yang tidak jelas kita akan puas dengan hal-hal yang baik namun bukan yang benar-benar penting.
Menurut Charles Stanley,
“Tuhan Yesus memiliki kemampuan yang luar biasa untuk tetap fokus. Ia benar-benar mengutamakan misiNya; berbagai interupsi-interupsi yang Ia alami dimanfaatkanNya untuk menerapkan takdirNya. Tuhan Yesus paham benar mengapa Ia berada di dunia. Ia tahu kemana Ia harus pergi, serta bagaimana Ia harus mencapai tujuan akhirNya. Urusan BapaNyalah yang terpenting bagi Tuhan Yesus. Bila diungkapkan dengan kata-kata, misi Yesus adalah “untuk memuliakan Bapa”.4


Mengenai kasus Lazarus, “Tuhan Yesus tidak sembrono menunda kedatanganNya. Semua telah Ia perhitungkan. Ia menjaga rencana harianNya dengan baik. Ia menjaga agendaNya secara tepat. Ia tidak ijinkan sesuatu secara mendadak mengganggu apa yang telah direncanakanNya”. 5
Tuhan Yesus pernah memarahi orang-orang Farisi karena membuat bingung antara yang penting dan tidak penting. “Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tampiskan …. tapi unta kamu telan” (Matius 23:24). Hal yang diutamakan mereka adalah menjalankan hukum dan peraturan. Sedangkan hal yang utama bagi Kristus adalah kebutuhan rohani dari orang lain. Kepemimpinan yang tidak efektif adalah memprioritaskan yang salah.
Sebagai seorang pemimpin yang baik, Anda harus menghindari hal-hal yang dapat menggangu Anda untuk bisa melihat apa yang menjadi prioritas. Banyak pemimpin yang pada akhirnya menjadi penyelenggara saja karena mereka terperangkap dalam jebakan kegiatan. Mereka mendapati diri mereka menghabiskan semua waktu mereka untuk bekerja bagi para pengikut mereka dan bukannya melatih para pengikut itu berbuat seperti yang mereka lakukan.
Mengenai kepemimpinan Kristus yang selalu memprioritaskan sesuatu yang penting, Charles Stanley mengatakan, bahwa:
“Walaupun kehidupanNya merupakan potret Allah, Ia tidak membiarkan kecintaanNya kepada kehidupan menunda rencana BapaNya sampai puncak. Yesus bisa saja mengurung diri sepanjang hidupNya dalam gereja untuk menguraikan Kitab Suci dengan rinci dan tepat,  namun  Ia  tahu  bahwa  kemuliaan Allah tidaklah terbatas pada apa yang terjadi dalam satu gedung. Ia bisa saja menghabiskan hidupNya dalam pekerjaan kemanusian seperti memberi makan dan menyembuhkan orang, namun Ia tahu bahwa kemuliaan Allah tidaklah terbatas pada terpenuhinya kebutuhan fisik manusia”.6


Tuhan Yesus bisa saja menghabiskan waktuNya dengan orang-orang yang tak beriman, namun Ia memilih untuk menggunakan beberapa waktu untuk membangun sekelompok orang-orang beriman.
Kepemimpinan rohani tidak boleh didorong oleh angin yang diciptakan oleh manusia, tetapi oleh tujuan yang diberikan oleh Allah. Dengan mengembangkan prioritas berdasarkan tujuan hidup, maka Tuhan Yesus bisa menggeser segala gangguan dengan baik, Dia bisa menanggapi penolakan pribadi dengan bijak, Dia bersedia menanggung derita, dan prioritasNya selalu penuh dengan semangat.
Dalam bukunya 21 Hukum Kepemimpinan Yang Sejati, John Maxwell memberikan satu hukum yakni, hukum prioritas. Hukum ini menurut Maxwell berbunyi demikian “Para pemimpin mengerti bahwa aktivitas belum tentu sama dengan prestasi”.15 Dengan kata lain, seorang pemimpin tidak kagum  hanya dengan melihat orang yang sibuk, tetapi mereka kagum melihat orang yang menyelesaikan pekerjaan. Seringkali pemimpin menyamakan antara kesibukan dengan keberhasilan. Orang berhasil bukan karena kesibukan, tetapi karena memprioritaskan kehidupan mereka dengan baik.
Yakob Tomatala dalam bukunya Manusia sukses mengatakan, bahwa “keberhasilan menjadi lebih pasti apabila Anda mengetahui apa yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya”.7

Mengapa demikian? Karena seorang pemimpin yang tidak mengetahui apa yang sedang ia hadapi pasti tidak akan bisa membuat prioritas.
Sedangkan Waren W. Wiersbe & Howard F. Suyden menjelaskan tentang pentingnya membuat prioritas dalam buku Memimpin gereja secara efektif, karena menurut mereka, “tak mungkin saudara dapat menangani semua hal sekaligus. Ada juga hal apabila dibereskan lebih dahulu, akan memudahkan untuk membereskan hal lain dikemudian hari”.8
Salah satu prinsip yang sering dipakai oleh banyak orang untuk menjelaskan antara tujuan dan prioritas, ialah prinsip Pareto. Prinsip ini diajarkan pertama kali oleh seorang ahli ekonomi Italia yang bernama Alfredo Pareto. Prinsipnya dapat dilihat melalui diagram berikut ini: 

































Prinsip Pareto adalah prinsip 20/80. Prinsip ini mengajarkan kepada kita, bahwa bila kita memfokuskan perhatian kita pada kegiatan yang paling penting, kita menerima timbal balik yang tertinggi atas usaha kita. Bahkan, bila kita mencondongkan diri kita pada 20% hal-hal utama yang paling penting, kita akan menyelesaikan 80% dari hasil-hasil yang kita inginkan. Bila seorang pemimpin memegang prioritas yang salah, prinsip ini akan bekerja melawannya. 80% dari usaha Anda akan menerima 20% hasil dan buah yang Anda inginkan.
Ini adalah satu gambaran dimana seorang pemimpin memprioritaskan hidupnya. Dan prinsip ini dapat digunakan pada kehidupan seorang pemimpin sehari-hari, untuk memberikan kesanggupan baginya dalam memimpin lebih efektif.

 (Pdt. Ferdy Manggaribet, MA)



klik disini Untuk melihat "Kepemimpinan Yang Melayani"

Klik disini untuk melihat "YESUS=Pemimpin Dengan Karakter Yang Konsisten=





Catatan :


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

0 komentar:

Posting Komentar

wibiya widget

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis