Orang Yang Percaya Kepada TUHAN Akan Melihat Kebaikan TUHAN Melalui Kejadian-Kejadian Yang TUHAN Ijinkan Terjadi. Jangan Pernah Menilai TUHAN Hanya Melalui Sepotong Kejadian, Tetapi Percayalah Bahwa DIA Selalu Bekerja Untuk Kebaikan Kita Melalui Banyak Perkara
Photobucket

Kesaksian Nur Emmah




Sebuah kisah sejati yang sangat dahsyat dan menyentuh hati.

Bagaimana Nuremmah harus melindungi dan menjaga keluarganya dari teror dan ancaman pembunuhan, setelah ia memutuskan mengikut jalan Kristus. Apalagi ia bersuamikan Tionghoa dan keluarganya pemeluk agama yang kuat. Tetapi wanita Madura kelahiran Madura 1 Desember 1965 ini tak pernah menyerah, baginya satu-satunya Juruselamat cuma Yesus. Seperti dituturkan jemaat GBIS Bunga Bakung Pamekasan ini kepada GLORIA.

Saya lahir dari sebuah keluarga Madura yang taat menjalankan perintah agama. Doktrin yang saya terima dari bapak begitu jelas. Saya boleh menikah dengan siapa saja, apapun rasnya, asal yang bersangkutan seiman dengan saya. Maka ketika hati saya tertambat pada seorang pria Tionghoa yang berbeda agama dengan saya, tiba-tiba saja sebuah masalah besar menghadang di depan mata. Apalagi sebagai wanita yang masih sangat muda waktu itu, saya lebih menuruti kata hati dan perasaan. Ya, perasaan yang tengah tumbuh subur oleh cinta. Sebenarnya sebagai anak yang berbakti, saya tak hendak menentang kehendak orangtua. Tapi yang satu ini, dorongan hatiku agaknya lebih kuat dari berbagai larangan maupun resiko paling buruk yang mesti kuhadapi. Maka mesti ditentang disana-sini, kadang juga diancam, aku pantang mundur untuk memadu cinta dengannya.

Tetapi kekangan dan tekanan keluarga rupanya jauh lebih kuat. Keinginan orang tua kami cuma satu: kalau aku hendak menikah dengan pacarku, maka dia yang tidak seiman dengan kami mesti memeluk kepercayaan yang kami anut. Mungkin demi kasihnya yang begitu besar kepadaku, dia pacarku, akhirnya menuruti kemauan orang tuaku. Begitulah, setelah semua persyaratan yang diajukan bapak dipenuhi, kamipun menikah pada 27 Juli 1985, tepat pada hari ulang tahun pacar saya. Tak lama kemudian buah hati pertama kami lahir, kami beri nama Nova. Ia cantik dan pintar.

Lalu menyusul adiknya, Agnes. Nah saat Agnes berusia 2 tahun, tepatnya pada 1989, saya mengalami mimpi aneh. Dalam mimpi itu seakan-akan saya berada di padang pasir yang tandus dan panas. Rasa haus menyiksa kerongkongan. Sepi, tak seorangpun ada di sana. Jeritan minta tolong seperti lenyap disapu angin padang pasir. Tiba-tiba dalam mimpi itu, saya seperti melihat kilat. Bersamaan dengan itu muncul sesosok laki-laki berambut panjang dan berjubah. Di bagian belakang jubahnya terlihat warna biru langit yang segar. Sayapun melambaikan tangan kearahnya, berharap pertolongan. Mendadak orang itu berkata, "Saat ini kamu sedang diambang kematian. Jika ingin selamat, kamu harus percaya kepada-Ku. Karena jalan keselamatan, hanya ada didalam-Ku. Akulah Tuhanmu. Apakah kamu masih belum percaya? Akulah jalan kebenaran hidup. Barangsiapa percaya kepadaKu, maka ia akan selamat. Ikutlah padaKu!"

Saya kontan terbangun. Anehnya keadaan kamar saya waktu itu ikut terang benderang. Padahal lampu penerangan di kamar saya hanya 15 watt. Saya jadi tercenung, mengenangkan semua mimpi yang baru terjadi. Saya ingat dengan jelas wajah laki-laki berjubah yang menemui saya di dalam mimpi itu.

Ah, benar! Wajahnya itu kerap dibawa suami saya dari Surabaya, enam tahun silam. Ketika itu suami saya membawa gambar Yesus dan sebuah Alkitab. Melihat semua itu emosi saya jadi terbakar, gambar Yesus saya injak-injak dan saya sobek. Dengan penuh kemarahan saya berkata kepada suami saya, "Saat ini juga kita cerai....!" Mungkin takut atau tak ingin ribut-ribut, sejak itu suami saya tak pernah lagi membawa gambar Yesus ke rumah.

Demikian pula dengan Alkitab, saya tak pernah melihatnya untuk yang kedua kali. Kendati begitu mimpi di padang pasir terus mengusik pikiran saya. Sampai kira-kira sebulan kemudian, saya bertengkar hebat dengan suami. Jujur mesti saya akui kalau suami saya sangat baik dan sabar. Jika terjadi pertengkaran di antara kami, ia memilih mengalah atau menghindar. Saya sendiri aduh ..... acapkali kesetanan.

Dengan kedua tangan saya mencekiknya. Sesudah itu saya berendam di kamar mandi hingga berjam-jam. Begitu juga yang terjadi malam itu, usai bertengkar dengan suami, saya langsung masuk ke kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Takut terjadi sesuatu dengan saya, suami mencoba menggedor-gedor pintu. "Kalau kamu marah, jangan begitu. Itu namanya menyiksa diri. Lebih baik kau pukul saja aku .... biar lega", bujuk suami saya. Mendengar kata-katanya yang begitu sejuk, kemarahan saya akhirnya mencair. Tiba-tiba muncul perasaan iba kepadanya. Keluar dari kamar mandi, saya langsung membaringkan tubuh ke atas tempat tidur. Malam itu suhu tubuh saya meninggi dan mendekati tengah malam saya mengalami kejang-kejang. Suami saya kebingungan melihat kondisi saya. Dipanggilnya seluruh keluarga, termasuk tante-tante saya. Lalu dibacakan doa-doa untuk saya. Tapi keadaan saya makin memburuk. Perut saya mengeras, dan bibir saya terlihat biru. Samar-samar terdengar suami saya berkata, "Ma, kami semua mencintai mama. Aku dan juga anak-anak, sangat sayang pada mama. Apakah mama tidak ingin sembuh, tidak ingin hidup dan mendampingi kami lagi? Tolong ma, bertahanlah. Cobalah mama mengumpulkan semangat. Sebutlah nama Yesus!"

Saat itu saya merasakan segalanya hampir berakhir. Tapi hati kecil saya belum rela meninggalkan anak-anak dan suami. Dan dalam himpitan demikian, sayapun menyebut nama yang disarankan suami saya. Yesus! Bahkan dengan cara berdoa semampu saya, saya minta tolong Yesus untuk disembuhkan. Lalu perlahan-lahan saya merasakan seluruh syaraf saya mengendur. Saya tidak tegang lagi. Saya bisa melihat dengan sempurna. Saya melihat suami saya tersenyum dan memanggil saya.

Sebuah panggilan yang lembut dan mesra. Kendati begitu saya belum juga mau bertobat. Dan malamnya, saya bermimpi lagi. Dalam mimpi itu seolah-olah saya hendak tenggelam di laut. Lalu tiba-tiba muncul sesosok wajah seperti dalam mimpi yang dulu. Wajah Yesus. "Kamu masih belum percaya kepada-Ku? Akulah Tuhanmu, Akulah jalan, kebenaran dan hidup", katanya. Sayapun mengangguk.

Lalu saya diangkat-Nya. Keesokan harinya saya mulai membuka Alkitab yang disembunyikan suami saya. Ketika pertama membuka, saya temukan bunyi kalimat : "Akulah Tuhanmu. Akulah jalan, kebenaran dan hidup". Pembaca yang seiman, meski dengan sembunyi-sembunyi saya tahu kalau selama ini suami saya ternyata masih rajin ke gereja. Agar kepergiannya tidak saya ketahui, biasanya ia ke gereja dengan menyamar, hanya mengenakan sandal jepit, kaus oblong dan Alkitab kecil diselipkan di dalam saku.

Agaknya ia takut ketahuan keluarga saya. Mula-mula saya kerap berkata Alkitab itu najis. Tapi waktu itu saya buka, saya mendapat firman itu lagi. Saya bilang, "Ya Tuhan, kok saya memperoleh ayat itu lagi?". Saya tutup Alkitab itu dan besoknya saya buka kembali. Namun lagi-lagi ayat itu yang saya temukan. Saya sampai berpikir waktu itu, "Kok ayatnya ini semua? Apa tidak ada bacaan lain?" Padahal Alkitab Perjanjian Baru itu tebal. Saya jadi penasaran, dan akhirnya mulai membukanya dari yang pertama.

Sejak saat itu saya jadi tekun mendalami Alkitab. Tapi gengsi saya masih menggunung. Malu diketahui suami, semua itu saya lakukan dengan sembunyi-sembunyi. Saya mulai membanding-bandingkan mana ajaran yang paling benar. Saya bahkan pernah baca dua kitab suci sekaligus dan mencoba membandingkannya. Roh Tuhan rupanya bekerja dalam jiwa saya. Setelah sadar bahwa Alkitab merupakan kebenaran Firman Allah, maka saya mencoba berkata kepada-Nya: "Tuhan, saatnya saya bertobat dan berlutut di hadapan Engkau". Ya, sejak itu Tuhan mulai berkarya dalam hidup saya. Saya berani bilang pada suami, "Kamu boleh ke gereja, tapi pakai sandal jepit dan jangan sampai kelihatan tetangga".

Tetapi seperti pepatah, "Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga", begitulah yang terjadi pada kami. Aktifitas kami berdua ke gereja akhirnya ketahuan juga. Sejak itulah keluarga kami mulai mengalami masa penganiayaan. Tiga tahun kami mengalami pergulatan yang menyesakkan. Bahkan dua anak saya, pernah diancam akan dimasukkan ke sumur. Setiap pagi saat saya membuka toko, di depan toko saya temukan banyak kotoran manusia terserak dimana-mana. Bahkan di atas kotoran itu pernah ditancapkan sebuah salib dan diberi komentar "Lihatlah Tuhanmu lagi tidur". Atau "Seperti inilah Tuhanmu".

Polisi agaknya melihat kami sedang diteror dan diancam, karena itu mereka mulai menjaga toko kami. Kami sendiri sudah pasrah, dan hanya menggantungkan semua perkara kepada Tuhan. Puncaknya rumah kami pernah dikepung dan hendak dibakar massa. Akan halnya bapak, beliau yang begitu benci kepada saya pernah mengizinkan orang-orang untuk menghabisi kami semua. Begitu juga dengan tante-tante, mereka bahkan pernah bilang pada bapak, "Lebih baik nggak punya anak dari pada kamu punya anak menjadi kafir". Yang lebih tragis, sejak itu toko saya menjadi sepi. Paling banyak saya hanya mendapat pemasukan Rp. 2 ribu sehari.

Ketika anak ketiga kami lahir, ia tak pernah merasakan bermain dengan anak-anak sebayanya di kampung. Mereka ditolak masuk kampung. Bukan itu saja, anak-anak juga dicemooh, dikatakan , "Kristen ...Kristen". Sudah tak terhitung paha anak saya disulut rokok. Atau rambutnya dipangkas tak beraturan. Sejak itu saya melarang anak-anak keluar rumah. Ajaibnya, meski keluarga kami mengalami tekanan yang begitu dahsyat, ternyata diam-diam adik saya mengikuti jejak kami. Prosesnya nyaris sama, yakni setelah ia diselamatkan Tuhan dari sakitnya. Tetapi sejak mengikuti jalan Kristus ia harus membayar dengan mahal, penganiayaan yang dialaminya lebih berat. Suatu hari adik saya bahkan hendak dibunuh. Pedang dan clurit sudah melingkar di tubuhnya. Saya yang mendengar laporan itu lalu berkata pada suami, "Pa, jika aku mati, aku rela karena kematianku demi Yesus. Aku titip anak-anak padamu. Sekarang, aku harus berangkat menolong dan menyelamatkan adikku".

Ketika saya berangkat air mata bercucuran membasahi pipi. Di tengah perjalanan mulut saya tak pernah lepas sedetikpun dari doa. Begitu saya sampai di lokasi tempat adik saya hendak dihabisi, orang-orang tercengang melihat saya. Sebab dari mulut saya terus meluncur doa yang saya kutip dari dua kitab suci sekaligus. Dan meski hati ini tergetar melihat tubuh adik saya basah kuyup oleh minyak tanah, mulut saya tetap melantunkan doa-doa pada Yesus.

Tuhan yang penuh kasih itu menjamah kami dengan hangat. Adik saya dilepas massa. Dan kamipun berangkulan. Lalu kepada adik, saya minta dia untuk tinggal di rumah kami. Saya telah membuktikan kekuatan Yesus. Oleh karena itu saya tidak takut mati karena Yesus. Saya tidak takut mati demi Yesus.

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia" (Yakobus 1 : 12)

Sumber : Elia Stories (rumah renungan blogspot
READ MORE - Kesaksian Nur Emmah


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

Kisah Di balik Lagu "Tak Tersembunyi Kuasa Allah"




Dahulu di tahun 50-an ada seorang penyiar radio, pelawak, dan penulis lagu di Hollywood, yang bernama Stuart Hamblin. Ia dikenal karena peminum, gonta-ganti wanita, suka pesta pora, dan lain-lain.

Salah satu lagu hits-nya pada waktu itu adalah "Aku Tidak Mau Pergi Berburu Denganmu Jake, Tapi Aku Pergi Berburu Cewek". Pada suatu hari seorang pengkhotbah muda mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Tenda. Hamblin mengajaknya ikut siaran di acara radionya untuk mengolok-olok dia.

Untuk mengumpulkan informasi lebih banyak untuk acaranya, Hamblin menghadiri salah satu acara KKR itu. Pada awal acara ibadah itu sang pengkhotbah mengumumkan, "Di sini ada seorang pria yang hidupnya penuh kepalsuan." Mungkin saja ada orang-orang lain yang merasa hal yang sama, namun Hamblin merasa yakin bahwa dirinyalah yang dimaksud pengkhotbah itu (beberapa orang menganggapnya ia tertempelak), namun ia tak bertobat. Perkataan itu terus menghantuinya sampai beberapa malam kemudian, sehingga ia muncul di depan pintu kamar hotel pengkhotbah itu dalam keadaan mabuk pada sekitar jam 2 pagi, meminta agar pengkhotbah itu berdoa baginya. Namun pengkhotbah itu menolak, sambil berkata, "Ini adalah urusan anda dengan Tuhan dan saya tidak ingin mencampuri." Meskipun demikian pengkhotbah ini mempersilakan Hamblin masuk ke kamar hotelnya dan mereka berbicara sampai jam 5 pagi, hingga Stuart bertekuk lutut di hadapan Tuhan dan menangis, berseru kepada Allah.

Itu bukanlah akhir kisahnya. Sejak saat itu Stuart berhenti minum-minuman keras, berhenti mengejar-ngejar wanita, berhenti melakukan segala hal yang "fun". Segera ia mulai tidak disukai lingkungan Hollywood. Akhirnya ia dipecat dari stasiun radio itu ketika ia menolak perusahaan bir menjadi sponsor. Ia mengalami masa yang sukar. Ia mencoba menulis beberapa lagu "Kristen", namun yang meraih sukses hanya lagu "This Old House", yang digubah untuk temannya, Rosemary Clooney.

Sementara ia terus bergumul, seorang sahabat lamanya, John, menemuinya dan berkata kepadanya, "Semua kesulitan ini dimulai ketika engkau menemukan "agama". Apakah hal itu layak untuk ditukarkan dengan semuanya?" Stuart berkata sejujurnya, "Ya." Kemudian sahabatnya ini bertanya, "Dahulu engkau sangat menyukai minuman keras, apakah tidak pernah kepingin lagi?" Dan jawaban Stuart, "Tidak!" Lalu John berkata lagi, "Aku tidak mengerti bagaimana engkau bisa berhenti minum dengan mudah."

Dan jawaban Stuart adalah, "Itu bukan rahasia besar. Segalanya mungkin bersama Allah." Atas jawaban ini John berkata, "Nah, itu adalah perkataan yang menarik. Engkau harus menulis sebuah lagu tentang hal itu." Dan seperti orang bilang, "Selebihnya menjadi sebuah sejarah."

Lagu yang digubah Stuart adalah "It Is No Secret" yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, "Tak Tersembunyi Kuasa Allah."

Tak tersembunyi, kuasa Allah
Yang lain ditolong, saya juga
Tangan-Nya terbuka, menunggulah
Tak tersembunyi, kuasa Allah.

Ngomong-ngomong, sahabat Stuart itu adalah John Wayne. Dan pengkhotbah muda yang menolak mendoakan Stuart Hamblin? Dialah …Billy Graham!

Sumber: renungan harian kita. blogspot.com
READ MORE - Kisah Di balik Lagu "Tak Tersembunyi Kuasa Allah"


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

Keajaiban Tuhan!! Jantung Sudah Diangkat Ternyata Tumbuh Kembali



Keajaiban Tuhan! Kirsty Collier yang mengalami kelainan jantung sehingga dokter memutuskan untuk memotong sepertiga jantungnya, ternyata bisa tumbuh kembali. Jantung bocah itu tumbuh menggantikan sepertiga jantungnya yang diangkat tanpa harus menjalani transplantasi. Yang luar biasa, Kirsty menjalani pengangkatan 1/3 jantungnya saat berumur 4 bulan, dan kuat menjalani operasi berat itu.

Berbagai hal mengkhawatirkan telah disampaikan dokter pada orangtua Kirsty tapi siapa nyana, ternyata bocah itu tumbuh sehat. Bahkan setelah 10 tahun berlalu tak ada gangguan berarti pada kesehatannya. Yang terkejut justru para dokter ketika suatu ketika melakukan cek up pada tubuhnya, ternyata jantung bocah ini telah berukuran normal.

Sepuluh tahun lalu, Kirsty yang berusia 4 bulan divonis tak panjang umurnya karena menderita penyakit jantung parah. Kondisi jantungnya tidak sempurna. Pembuluh bilik kiri jantung yang seharusnya mengalirkan darah ke otot jantung, terhubung dengan pembuluh paru-paru tidak ke aorta. Akibatnya, organ itu kekurangan oksigen dan akhirnya membesar.

Makin hari kondisi Kristy bertambah kritis. Dokter yang menanganinya, Stephen Westaby, mengambil tindakan medis dengan mengangkat sepertiga bagian jantung yang rusak dan tak berfungsi normal di Rumah Sakit John Radcliffe, Oxford , Inggris. Ketika itulah ditemukan kerusakan fungsi jantung yang sangat parah. Cara-cara biasa sudah tak mungkin lagi kecuali operasi dan pengangkatan.

Jantungnya Tumbuh Lagi

Tak disangka, Kirsty tumbuh layaknya anak normal. Tak tampak sebagai seorang yang sedang menanggung penyakit gawat. Sepuluh tahun berlalu, Kirsty masih baik-baik saja. Sehat dan mampu beraktivitas layaknya mereka yang normal. Alangkah kagetnya dokter begitu memeriksa kondisi Kirsty. Jantungnya kembali ke ukuran normal. Organ pemompa darah itu ternyata tumbuh sendiri dan menutupi sepertiga bagian yang dulu dipotong tanpa harus melewati proses transplantasi. Vonis mati untuk Kirsty langsung menguap. Dia terbebas dari penyakit yang merongrong hidupnya.

''Kami merasa tak ada harapan sama sekali,'' kata Westaby seperti dilansir The Daily Mail.

Risiko pengangkatan sebagian jantung itu sangat besar. Tekanan terhadap otot-otot bakal makin tinggi. Menggunakan gunting bedah, dokter membelah bagian yang rusak lalu menjahitnya. Hanya harapan yang terus mengiringi operasi berisiko itu.

''Saya tak pernah mengira itu akan bekerja. (Jantung) itu jadi tambah kecil,'' sambung Weataby.

Kini, perempuan remaja asal Gloucestershire itu telah berusia 10 tahun. Hidup penuh semangat dan aktif sebagai pemain rugby di sekolahnya.


Ibunya, Becky, mengatakan, ''Dia kini menjadi gadis sporty. Sungguh sulit membayangkan dulu ternyata dia penyakitan.' ' Dia terkenang saat-saat putri

kecilnya itu terbaring lemah di rumah sakit. Kala itu selang-selang menancap di sekujur tubuhnya.

''Dia itu gadis pemberani. Namun saya tak akan membiarkan kondisinya itu meluruhkan semangat hidupnya. Saya kita itulah rahasia di balik kesembuhannya. Dia tak akan pernah mengira,'' paparnya.

Ayah Kirsty, Wayne , seorang salesmen software komputer mengatakan, ''Ketika dia masuk ke ruang operasi, hari bagai menjadi gelap. Luar biasa, dia kini telah normal sama seperti gadis lain.''

Saat Kirsty dironsen ulang, semua terkejut. Ternyata jantungnya tumbuh dan kini telah kembali normal.

''Jantung orang dewasa tak akan mampu melakukannya, '' tegas Westaby.

Menyadari dirinya kini telah sembuh, Kirsty tak mau dikasihani.

''Saya tak mau dibedakan dengan orang lain hanya karena saya pernah mengalami operasi jantung,'' katanya.

sumber: renungan harian kita
READ MORE - Keajaiban Tuhan!! Jantung Sudah Diangkat Ternyata Tumbuh Kembali


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

Ilmuwan Atheis Yang Berubah



Alkitab dapat mengubah hidup manusia, seperti yang disaksikan di bawah ini oleh seorang bernama Dr. N. Jerome Stowell, seorang pakar dan ilmuwan nuklir, yang sampai sekarang ini selalu memberikan kesaksiannya kepada ribuan orang di California Selatan. Dalam pembicaraan radionya baru-baru ini, beliau mengatakan bahwa, “Di dalam jaringan syaraf otak kita, terdapat tempat emosi kita. Dengan alat yang sangat peka yang kami rancang, kita dapat mengukur panjang gelombang otak. Baru-baru ini kami mengadakan pemeriksaan otak seorang wanita yang akan mati. Dia senantiasa berdoa, dan yang kami peroleh tentang dirinya ialah bahwa pada saat ia lebih dekat kepada Tuhan, maka jarum penunjuk menunjukkan angka 500 positif.” “Pada rumah sakit yang sama saya mengukur gelombang otak seorang yang mengutuk Tuhan, ternyata saya dapatkan jarum menunjukkan angka 500 negatif. Ini adalah dua ekstrem yang telah diindikasikan oleh alat tersebut.”

“Kita sekarang ini adalah dalam batas penemuan rohani. Tidak seorang pun yang dapat mengukur dalamnya tarikan seseorang Kristen apabila ia berada dalam hubungan dengan Tuhan. Ini adalah sesuatu yang nyata.”

Dr. N. Jerome Stowell mengakui, “Pengalaman ini telah membawa saya berpaling kepada Tuhan. Saya telah menjadi seorang Kristen hanya dalam waktu singkat walaupun saya tahu sedikit saja tentang jalan Kekristenan. Namun yang saya ketahui ialah perkara yang berhubungan dengan Tuhan itu adalah sesuatu yang positif. Saya akan berusaha untuk memlihara hidup saya jauh di atas indikator nol. Dunia sedikit sekali menyadari tentang pengaruh doa yang penuh kepercayaan. Ini adalah sesuatu yang bergerak dari sumber-sumber yang pasti.”

Lebih lanjut Dr. Stowell menjelaskan tentang percobaannya yang telah mengubah dia dari seorang ateis menjadi seorang yang mempercayai Tuhan dengan sepenuhnya: “Saya bisa dikenal seorang ateis yang sungguh-sungguh. Saya tidak mempercayai Tuhan lebih dari sekadar satu kumpulan pikiran semua orang yang digabung menjadi satu, serta kebaikan mereka masing-masing. Dan saya tidak percaya bahwa Tuhan ada, berkuasa, dan mencintai kita semua. Mempunyai kuasa yang melebihi segala sesuatu.”

“Tetapi suatu kali saya membuat percobaan yang benar-benar telah membuat saya berpikir. Saya berada dalam laboratorium Patologi yang besar dan kami mencoba untuk menemukan panjangnya gelombang otak. Kami mendapatkan bukan hanya panjangnya gelombang otak, melainkan satu kenyataan bahwa panjangnya gelombang setiap otak manusia berbeda daripada sidik jari setiap manusia. Ini adalah satu perkara yang harus diingat: Sesungguhnya Tuhan dapat memelihara catatan pikiran pribadi kita di surga sebagaimana FBI Washington DC dapat mencatat sidik jari kita.

Kami ingin membuat percobaan untuk menemukan apa yang terjadi di otak pada saat seseorang dalam masa transisi dari kehidupan kepada kematian. Kami pilih seorang wanita yang telah dikirimkan keluarganya ke rumah sakit jiwa, namun telah dikeluarkan dari sana. Para dokter tidak mendapat apapun yang salah padanya kecuali suatu fakta bahwa ia memiliki kanker otak. Hal ini telah mengganggu keseimbangan badannya saja, sedangkan kesadaran pikiran dalam keadaan yang sangat baik. Kami mengetahui bahwa ia akan meninggal dan kami sampaikan padanya bahwa ia akan meninggal.

“Dalam kamarnya kami mengatur sebuah peralatan khusus untuk memastikan apa yang terjadi dengan otaknya dalam masa peralihan dari kehidupan kepada kematian. Kami pun meletakkan sebuah pengeras suara yang kecil, sebesar uang satu sen, dalam ruangan tersebut, supaya kami dapat mengetahui apa yang ia katakan jikalau ia ingin menyampaikan sesuatu.

“Kami semua adalah ilmuwan yang keras kepala, dan mungkin saya yang paling keras kepala dan yang paling atheis dari rombongan dokter; semua dalam keadaan siap dengan alat kami untuk melihat apa yang akan terjadi. Alat penunjuk kami mempunyai angka nol (0) di tengahnya. Menuju ke sebelah kanan terdapat penentuan ukuran menuju ke angka 500 positif; sedangkan untuk ke sebelah kiri terdapat angka menuju 500 negatif. Sebelumnya kami telah menggunakan alat ini untuk mengukur stasiun pemancar radio berkekuatan 50 kilowatt untuk memancar ke seluruh dunia; ternyata jarum menunjukkan angka 9 positif.

“Pada bagian akhir wanita ini, ia mulai berdoa dan memuji Tuhan. Ia meminta kepada Tuhan untuk berbelas kasihan kepada mereka yang telah membencinya. Kemudian ia mulai mengukuhkan imannya kepada Tuhan, dan berkata kepada-Nya bahwa ia mengenal Dia sebagai satu-satunya Kuasa dan Ia adalah Kuasa yang hidup. Ia berkata kepada Tuhan bahwa ia menyadari bahwa selalu ada masa yang lalu dan akan tetap ada masa yang akan datang. Ia memuji Tuhan dan bersyukur kepada-Nya untuk kuasa-Nya dan untuk pengetahuan tentang adanya Tuhan. Ia sampaikan kepada-Nya bahwa ia mencintai Dia.

Kami para ilmuwan telah demikian terpesona dengan doa wanita tersebut hingga kami lupa percobaan yang sedang dibuat. Kami melihat satu sama lain, dan melihat air mata mengalir dari wajah seluruh ilmuwan. Saya tidak pernah mengalirkan air mata seperti itu sejak masa kecil.

Tiba-tiba saya mendengar satu bunyi “klik” dari alat percobaan yang kami telah lupakan tersebut. Kami lihat kepada jarumnya yang menunjukkan angka 500, dan kelihatan jarum ingin naik lebih tinggi lagi, namun angka 500 positif adalah angka yang tertinggi.

Dengan percobaan yang nyata ini, kami telah mencatat bahwa otak seorang wanita, yang sendirian dan dalam keadaan hampir mati, dalam komunikasi dengan Tuhan tercatat mempunyai kekuatan 55 kali lebih besar dari alat pemancar radio yang berkekuatan 50 kilowatt yang memancarkan siaran ke seluruh dunia.

Setelah itu kami ambil keputusan untuk mencoba kasus yang bertentangan dengan yang pertama. Kami pilih seorang lelaki yang terbaring sakit dengan penyakit yang mematikan. Otaknya telah menciut sampai kepada titik kematian. Sebenarnya ia sudah benar-benar mengalami gangguan kejiwaan dan dapat dikatakan gila. Segera setelah kami meletakkan peralatan khusus tersebut, kami meminta seorang perawat untuk melawan pasien gila ini. Melalui tipu muslihatnya ia coba menarik perhatian lelaki itu kepadanya, kemudian mengatakan kepadanya bahwa ia tidak mau melakukan apapun untuk dia. Lelaki tersebut kemudian mulai marah kepada perawat tersebut, dan jarum mulai bergerak ke arah negatif. Kemudian ia mulai mengutuknya, dan juga menggunakan nama Tuhan dengan sia-sia. Secara tiba-tiba terdengar bunyi “klik” dan ternyata jarum telah tiba ke angka 500 negatif.

Dengan percobaan ini kami dapat langsung melihat apa yang terjadi dengan otak seseorang bila ia melanggar salah satu dari Sepuluh Hukum Allah, janganlah menyebut nama Allah denga sia-sia, yaitu keadaan yang negatif.

Jikalau kami sebagai ilmuwan dapat mencatat semua ini, kami percaya dengan sepenuh hati bahwa Tuhan dapat pula mencatat semua yang terjadi di dalam pikiran kita. Ia mempunyai lebih banyak kuasa daripada kita dan dapat mencatat jauh lebih teliti daripada pencatat apapun yang ada di dunia ini.

Dengan kehadiran Tuhan di dalam diri kita, Ia dapat memberikan kuasa kepada kita, yang mahabesar tanpa pengecualian apapun.” Kemudian Dr. Stowell mengatakan, “Sekarang saya adalah seorang ilmuwan yang mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Saya mau Anda berdoa untuk saya, agar saya akan selalu berpikir, berkata dan berbuat perkara yang positif yang Tuhan kehendaki aku pikirkan, katakan dan lakukan, dan aku tidak akan berpikir berkata dan berbuat sesuatu perkara yang negatif, yang telah membuat aku dibutakan dan dikurung untuk sekian tahun lamanya.

Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita (Ibr 4:12).” Dengan kuasa firman Allah itulah yang dapat mengubah manusia. Anda pun bukanlah satu pengecualian!

Diambil dari “Kitab Ajaib”
oleh dr. Kathleen H L Kuntaraf MPH & Jonathan Kuntaraf D. Min.
hal 75-78
READ MORE - Ilmuwan Atheis Yang Berubah


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

Hidup Oleh Anugerah



Nama saya Herman Tjahja, berusia 56 tahun. Kalau hingga hari ini saya masih hidup, saya tahu bahwa ini adalah anugerah Tuhan semata-mata, karena menurut dokter sebenarnya saya sudah meninggal pada bulan Agustus 2000, saat koma ketika dioperasi. Pada kesempatan ini saya ingin meyakinkan mujizat Allah yang saya alami, yang saya harap dapat menguatkan iman saudara sekalian.

Pada tahun 1991, diketahui bahwa saya mengidap penyakit jantung (coroner). Saya tidak terlalu merasakan penyakit tersebut dan aktivitas saya berjalan seperti biasa. Pada bulan Juli 2000, dilakukan kateterisasi di RS. Husada. Dari hasil pemeriksaan itu disimpulkan bahwa saya harus dioperasi, sebab bila tidak, kemungkinan hidup saya tinggal 6 bulan saja. Tetapi bila dioperasi, mengingat kondisi jantung saya yang sudah bengkak, kemungkinan berhasil hanya 50%. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, akhirnya saya memutuskan untuk dioperasi di Auckland.

Hal ini saya ceritakan kepada salah seorang sahabat saya (yang sekarang saya tahu berjamaat di GBI Rehobot). Ketika ia tahu bahwa saya akan berangkat ke Auckland untuk dioperasi by-pass jantung ia datang berkunjung ke rumah saya pada hari Kamis tanggal 20 Juli 2000. Kami berbincang mengenai firman Tuhan selama + 2 jam, kemudian berdoa bersama.

Melalui pertemuan itu, saya dingatkan beberapa hal antar lain :
1. Bagaimanapun, pada akhirnya, ujung dari kehidupan ini adalah kematian. Masalahnya adalah apakah kita sudah mempersiapkan diri menghadapi kematian itu atau belum.
2. Tuhan Yesus berkata : "I am the way ....."

Berdasarkan ucapan ini, saya percaya Ia adalah jalan bagi saya untuk menuju kematian tubuh, memasuki kehidupan kekal dan sekaligus Ia pun adalah jalan bagi saya untuk menyelesaikan persoalan yang saya hadapi.

Iman saya dikuatkan, hati saya dipenuhi damai sejahtera dan dengan penyerahan penuh kepada Tuhan, keesokan harinya (21 Juli) saya berangkat ke Auckland. Tiba saatnya pada hari yang telah ditentukan Jum'at tanggal 25 Agustus 2000, saya dioperasi di RS. Greenlane - Auckland. Operasi tersebut diperkirakan akan tuntas dalam waktu 6 jam. Tetapi apa yang terjadi kemudian, tidaklah seperti perkiraan sebelumnya.

Berikut ini saya ceritakan apa yang saya alami dan informasi yang saya peroleh kemudian :
- Jum'at, 25 Agustus 2000
Saya mulai dioperasi pada sore hari, dan selanjutnya saya tidak sadarkan diri (koma).
- Selasa, 29 Agustus 2000
Saya merasa bahwa saya sudah mati. Saya melihat istri bagaikan siluet yang tidak dapat dipegang. Saya bertanya tetapi ia tidak menjawab. Lalu saya berpikir : "Oh........ memang orang mati tidak bisa berhubungan dengan orang yang masih hidup".

Pada saat saya dalam keadaan koma, ternyata grafik monitor otak saya sudah hampir rata. Melalui Manager Rest Home tempat dimana istri saya bekerja, tim dokter melaporkan bahwa saya tidak mempunyai harapan untuk hidup dan sekiranya hidup, daya pemikiran saya sudah rusak dan tidak akan ingat apa-apa lagi. Selanjutnya Manager tersebut menanyakan dimana saya akan dimakamkan dan kapan anak-anak saya yang di Indonesia akan tiba di Auckland. Beberapa staff dari Rest Home tersebut mendatangi istri saya dan menyampaikan ucapan bela sungkawa atas kematian saya.

Dengan kenyataan bahwa saya tidak ada harapan hidup, tim dokter menyatakan akan mencabut alat stimulasi jantung. Istri saya kemudian meminta dengan sangat untuk diperpanjang 1 hari. Setelah mempertimbangkan hal tersebut, akhirnya tim dokter mengabulkan permintaan istri saya. Sementara saya terbaring koma tanpa harapan hidup, istri saya bersama saudara-saudara seiman lain dan para sahabat berdoa buat saya.

- Rabu, 30 Agustus 2000
Menjelang dicabutnya alat stimulasi jantung yang terpasang pada tubuh saya, terjadi sesuatu kejutan karena pada monitor terlihat adanya aktivitas pada otak lagi. Saat itu memang saya sempat sadar sesaat, tetapi kemudian tak sadarkan diri lagi. Melihat adanya perubahan grafik pada monitor tersebut, kemudian tim dokter menangguhkan pencopotan alat stimulasi jantung tersebut.

Pada Grafik pada monitor otak saya menunjukkan kondisi yang semakin baik dan secara perlahan akhirnya saya sadarkan diri. Pada sore harinya saya sadar penuh dengan pemikiran yang baik, daya ingatan yang jernih seperti sebelum dioperasi . Praise the Lord!!

Melalui pengalaman saya yang luar biasa ini, tim dokter, Manager Rest Home dan beberapa staff yang sebelumnya menganggap bahwa agama dan doa itu hanya "rubbish" menyatakan dan percaya bahwa apa yang terjadi pada diri saya adalah "MIRACLE" yang bisa terjadi oleh kuasa DOA.

Demikian kesaksian saya, kiranya bisa menguatkan dan menambah iman saudara sekalian. Terima kasih dan syukur kepada Tuhan yang telah mengerjakan mujizat ini dalam hidup saya dan terima kasih kepada saudara serta sahabat yang telah mendoakan saya. Semua biarlah terjadi hanya untuk kemuliaan Tuhan saja.


Syalom,
Herman Tjahja
(Rumah Renungan blogspot.com)
READ MORE - Hidup Oleh Anugerah


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

MENJADI JEMBATAN


Saya mengenal Tuhan Yesus sejak usia kanak-kanak, waktu itu sekolah minggu sudah bukan hal yang asing bagiku, bahkan masa remajaku pun saya isi dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan. Namun semua itu rupanya belum cukup menjadikan filter dalam kehidupan saya, terbukti sewaktu diperhadapkan kepada satu pilihan iman saya goyah. Saat menentukan pilihan pasangan hidup iman saya berpaling pada suami.

Semenjak menikah saya putus hubungan dengan Tuhan, tidak bersentuhan lagi dengan yang namanya pelayanan, tidak lagi mengenal doa dan tidak peka lagi terhadap suara Tuhan, hidup saya benar-benar menjauh dari Tuhan. Puluhan tahun saya “terlena” dengan kehidupan dunia yang kelihatan “nikmat” untuk saya jalani.

Tiga tahun yang lalu keluarga kami kembali ke daerah asal saya yang termasuk di wilayah Purwodadi dengan keadaan “yang kurang harmonis” karena sikap suami yang mulai berubah, suami seakan sudah tidak peduli kepada keluarga kami. 3 anak buah cinta kami ternyata belum meluluhkan hati suami untuk tetap menjaga keutuhan keluarga. Hari demi hari kami isi dengan pertentangan, percekcokan dan saling menyalahkan tanpa menghiraukan dan menghargai anak-anak yang sudah mulai menginjak remaja.

Dalam keremangan hidup kami tidak menentu, karena suami sering pergi dan jarang memberi nafkah, saya berusaha untuk tetap menjaga kelangsungan laju kehidupan keluarga maka saya bekerja seadanya demi menghidupi anak-anak kami.

Satu hal yang sangat-sangat membuat saya bersyukur karena ditengah-tengah keputus-asaan saya, ada secercah harapan yang selalu memberi semangat dan dorongan untuk berharap pada satu sumber yang sangat-sangat agung. Suara itu seakan mengingatkan kehidupan rohani saya dimasa lalu, belasan tahun kebelakang. Ya, suara-suara khotbah yang diperdengarkan di Radio Rhema melalui mezbah firman dan acara-acara yang dikumandangkan melalui radio rhema sedikit demi sedikit iman saya mulai bangun… bangun dan bangun… !

Sekarang saya mulai terpanggil untuk ke gereja lagi… Dengan hati yang remuk redam diiringi linangan air mata saya beranikan diri untuk menghadap Tuhan. “Tuhan ini aku anak-Mu, aku kembali datang kepadamu Tuhan.”

Saya boleh bersyukur karena Radio Rhema bisa menjadikan jembatan antara saya dan Tuhan Yesus, bukan hanya itu saja, sekarang satu dari tiga anak saya sudah ikut Tuhan Yesus juga dan sekarang rajin ke sekolah minggu.

Oleh : Ibu Lestantuning Ati
READ MORE - MENJADI JEMBATAN


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

Harapan Seorang Pemabuk


Berikut ini adalah 
kesaksian dari salah seorang misionaris 
(pendeta dari Korea) 
yang melakukan pelayanannya 
di Afrika Selatan :





Ladang misiku adalah suatu wilayah di Naral, yang ada di bagian timur Afrika Selatan. Saat ini, aku bekerja di dua tempat yaitu di suatu daerah perkotaan bernama Kwamashu dan daerah pertanian bernama Ruganda. Sehubungan dengan kebijaksanaan apartheid yang diberlakukan di Afrika Selatan, banyak daerah perkotaan -- terdiri atas kota- kota mono-ethnis yang didiami orang-orang "campuran" (keturunan dari pasangan yang berbeda ras), orang-orang Indian dan orang-orang berkulit hitam -- berkembang pesat di daerah-daerah pinggiran kota- kota, tempat di mana penduduk asli Afrika (keturunan Eropa) tinggal.

Kota Kwamashu terkenal dengan tindak-tindak kekerasan yang terjadi hampir setiap hari sebelum dilangsungkannya pemilihan bersejarah di negara Afrika yang melibatkan setiap ras yang ada di negara tersebut, tepatnya pada tanggal 28 April 1994.

Menyadari resiko yang harus dihadapi karena situasi kekerasan yang ada di Kwamashu, beberapa peristiwa tertentu terus menguatkanku untuk meneruskan pelayanan misi di kota tersebut. Salah satu dari peristiwa-peristiwa tersebut terjadi ketika aku sedang melakukan penginjilan dari rumah ke rumah di sebuah desa di Kwamashu.

Pada sebuah rumah yang aku kunjungi, aku menjumpai dua orang pria sedang minum bersama. Kami mulai berbincang-bincang dan aku memperkenalkan diri kepada mereka sebagai pendeta Korea.

Nampaknya mereka tertarik dengan pembicaraan tentang gereja dan mereka mulai melontarkan banyak pertanyaan yang berkaitan dengan kekristenan. Untuk menanggapi rasa ingin tahu mereka, aku mulai mensharingkan Injil -- berita keselamatan yang diberikan kepada mereka melalui pengorbanan Yesus Kristus.

Selain itu aku juga mensharingkan tentang pentingnya berpartisipasi dalam kehidupan bergereja untuk menguatkan dan menumbuhkan ke kedewasaan mereka dalam iman. Meskipun kedua pria tersebut dalam keadaan benar-benar mabuk, mereka mengundangku untuk datang lagi, sebagai ungkapan kerinduan mereka untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang Injil.
Setelah menyelesaikan kunjungan di desa tersebut, aku kembali ke gereja untuk mengadakan PA bersama-sama anggota-anggota gereja lainnya. Begitu aku bersiap-siap hendak pulang setelah PA, salah satu dari dua orang pria peminum yang aku kunjungi tadi datang menghampiriku.

"Misionaris Kim," katanya memanggilku, "Apakah anda memiliki waktu luang malam ini?" "Saya ingin anda menceritakan lebih banyak lagi tentang Injil kepada saya dan tunangan saya," lanjutnya menjelaskan.

Salah satu anggota gereja yang kebetulan ikut mendengarnya sangat terkejut. Demikian pula aku yang merasa ragu karena Kwamashu bukanlah kota yang aman. Namun demikian, aku terima juga undangan tersebut.

Matahari telah terbenam dan hembusan angin mengantarkan kami memasuki Wilayah "J" di kota Kwamashu -- wilayah yang paling berbahaya di kota Kwamashu. Setelah kami tiba di rumah pria pemabuk itu, dia mulai memperkenalkan anggota keluarganya yaitu ibu, adik, kakak, dan juga tunangannya.

"Ini tunangan saya," katanya kepada saya, "Dulu ia biasa pergi ke gereja yang dipimpin oleh misionaris dari Barat. Bahkan waktu dia kecil, dia juga pernah mengikuti Sekolah Minggu. Tetapi sekarang ia tidak mau melakukannya lagi. Tolong sharingkan Injil kepadanya dan bantulah dia untuk memulai kehidupan kristennya lagi."

Begitu mendengar permintaan tersebut, sebuah doa terucap dalam hatiku, "Oh Tuhan, Engkau sungguh Allah yang Mahakuasa."

Aku benar-benar heran saat melihat bagaimana Allah membuat diriku memiliki keberanian untuk memasuki daerah berbahaya tersebut, sehingga seorang pemabuk dan tunangannya dapat mendengar berita Injil. Aku berdoa memuji Tuhan yang telah mengatur dunia dengan kuasa-Nya.

~ Bahan diambil dan diterjemahkan dari: 
Judul Majalah: Living Life, Volume 3, Number 12 
Judul Artikel: The Drunkard's Wish 
Penerbit : Tyrannus International Ministry, 1994 Halaman : 110
READ MORE - Harapan Seorang Pemabuk


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

Gembala Yang Baik


Tak seoranpun yang pernah punya cita-cita terlahir dari rahim seorang wanita panggilan!
Tapi itulah yang Umi harus dihadapi sebagai realita hidup.
Dengan bantuan dukun kampung, proses kelahiranpun dilakukan, saat itu ibunya masih belum mampu membayar uang kontrakan, maka Umi terpaksa lahir di rumah bordil.
Ibunya hanya gadis desa yang tertipu oleh bujuk rayu seorang pemuda, dan saat tahu wanita desa itu hamil, lelaki itu pergi begitu saja.




Umi bertemu Tuhan Yesus secara pribadi, di saat Umi nekat bunuh diri karena tidak mampu lagi menahan hinaan dari teman-teman sekolah dan para tetangganya. Predikat sebagai anak seorang pelacur, membuatnya sulit diterima di masyarakat, bahkan ketika dia pergi ke gerejapun orang memandang dengan rasa jijik. Ada keinginan Umi untuk lari, tapi ke mana? Dia tidak punya saudara dan belum mempunyai ijasah yang cukup untuk bekerja. Kalau dia pergi, artinya dia harus berhenti sekolah, padahal tiga bulan lagi dia akan mengikuti ujian akhir SMU. Dan, jika pergi, bagaimana dengan Ibunya? Dulu sebelum kenal Tuhan Yesus, Umi tidak tahu kemana harus mengadu! Tapi kini Umi tahu, meskipun tak ada orang yang peduli padanya tapi dia punya Yesus. Dia mencoba bertahan, dan berharap suatu saat ibunya siap untuk meninggalkan pekerjaannya serta memulai hidup yang baru. Umi tahu, Tuhan Yesus tidak akan mengecewakan kerinduannya itu… Tuhan ijinkan kita hidup di antara serigala yang jahat dan kelaparan. Bagaimana mungkin seekor domba mampu melawan serigala, jika hanya bermodalkan kekuatannya sendiri? Di saat dalam bahaya, siap diterkam serigala jahat, maka yang dilakukan oleh domba adalah “mengembek”, dengan harapan suaranya terdengar oleh sang Gembala; atau jika masih ada kesempatan untuk menyelamatkan diri, maka si domba akan berlari sekencang-kencangnya!
Tapi INGAT! Domba tidak akan pernah berlari menuju orang yang BUKAN GEMBALA-nya, berlari ke seseorang yang tidak dia kenal. Domba mengenal suara Gembalanya. Saat melihat dombanya dalam bahaya, maka si Gembala akan turun tangan untuk menyelematkan si domba dan mengusir serigala yang jahat itu.
Sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemiik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai beraikan domba-domba itu.(Yoh 10:12).
Kitalah domba itu, dan Yesus adalah Gembalanya. Tuhan Yesus mengijinkan kita berada dalam pergumulan, dalam kesesakan untuk membuat kita berharap domba yang mengembek saat serigala datang, dan berlari mencari Gembalanya. Nasib kita mungkin lebih baik dari Umi, mempunyai keluarga, punya pendidikan yang baik, punya pekerjaan yang baik, bahkan punya kehidupan materi dan sosial yang lebih dari cukup. Tapi hidup kita seperti domba di tengah-tengah serigala.Kita menjadi domba yang tidak mengenal siapa Gembalanya. Kita mengembek ke sana-kemari, kita berlari ke sana kemari, TABRAK SANA-TABRAK SINI, dan karena lelah dan PUTUS ASA, kita STOP pada Gembala yang salah. Sahabat, mari kita sama-sama belajar untuk mengenal Gembala kita yang Agung! Jangan sampai, ketika masalah datang, kita lari ke Gembala yang salah, yang membawa kita semakin jatuh dalam jurang yang dalam. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku (Yoh 10:14). Akulah gembala yang baik, Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. (Yoh 10:11)

Kau bukan Tuhan, yang melihat rupa. Kau bukan Tuhan, yang memandang harta. Hati hamba yang slalu Kau cari, biar Kau temukan di dalamku. Slama kuhidup, kumau menyembah-Mu. Sbab Engkau sangat berarti bagiku. Yang terbaik, yang ada padaku, kupersembahkan kepada-Mu…Yesusku.
READ MORE - Gembala Yang Baik


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

Tuhan Menenun Kembali Kakiku Yang Hancur


Milka adalah seorang janda beranak tiga yang sehari-harinya berjualan minuman dan makanan sederhana di sebuah kantin sekolah. Sampai pada suatu hari, sebuah kejadian yang sangat mengenaskan menimpanya. Ia terlindas oleh sebuah bis hingga kedua kakinya hancur. Rusuknya pun patah sehingga menusuk paru-paru dan hatinya.



Kejadian itu seperti tidak terduga karena tiba-tiba sudah ada sebuah bis yang langsung melintas di depan matanya dan menabrak Milka sekelebat saja. Milka terpental dan saat itu dia tidak menyadari kalau sebenarnya tulang rusuknya menikam levernya, sehingga bagian dalam tubuhnya rusak. Milka terpental menyerempet ke arah tembok dan terpental masuk ke dalam kolong bis. Milka terseret dan terlempar sekitar 30 m ke depan.

"Kejadian itu hari Selasa, tanggal 6 Juni tahun 2006. Saat itu saya mau pergi doa ke gereja. Saat itu saya mau masuk ke terminal, saya jalan seperti biasa. Ketika itu sebenarnya perkiraan saya bis itu masih jauh, tapi tiba-tiba bis itu sudah di depan badan saya dan menyerempet saya. Di belakang saya ada pagar tembok, saya menempel di tembok, dan bus itu menyambar begitu kuat ke badan saya. Saya terjatuh di bawah kolong bus, dan saya terseret sampai ke depan sekitar 30 m. Saya sempat bilang "Yesus!!", dan sekelebat kepala saya terhindar dari hantaman bis. Saya kira kalau tidak ditolong Tuhan pastilah kepala saya yang tersambar bis, mungkin sudah gegar otak dan bisa saja kepala saya hancur. Ternyata tulang belikat saya sudah putus namun saya tidak menyadarinya sama sekali. Saya masuk ke bawah kolong bis, terseret beberapa meter dan kaki saya tergilas oleh bis itu. Saat itu saya antara sadar dan tidak sadar, ya itu namanya kekuatan Tuhan. Saat itu saya masih bisa berbicara, saya masih bisa melihat keadaan kaki saya. Kondisi kaki yang tergilas itu sudah copot, hancur, daging terbelah dua, jadi dagingnya sudah lepas, jadi seperti terbuka kayak sandal, dan cuma menempel pada ujung jari," kisah Milka mengenai kejadian tragis yang dialaminya.

Kejadian itu spontan membuat semua orang yang melihat kejadian tersebut menjerit histeris. Mereka sudah mengira pastilah orang yang tertabrak itu meninggal. Ketika mereka melihat Milka yang terseret, mereka lebih shock karena daging kaki Milka sudah terlepas dan mengeluarkan banyak darah, ibaratnya tinggal menggantung di satu bagian sisi jarinya. Sungguh pemandangan yang mengenaskan.

Puji Tuhan ada orang yang iba dan membantu Milka dan segera membawanya ke rumah sakit. Milka langsung mendapat pertolongan di ruang UGD, dan saat itu dokter mengatakan harus diamputasi. Tapi Milka menolak hal itu dan percaya bahwa Tuhan sanggup menyembuhkan dia.

Pupung, adik Milka yang menerima kabar kecelakaan itu tidak dapat mempercayainya. Pupung hanya berpikir, orang kecelakaan kok masih bisa menelepon? Melalui telepon itu Milka hanya mengatakan kalau dirinya sudah ditabrak bis dan diseret. Dengan menaiki ojek, Pupung pun segera pergi ke rumah sakit Pertamina, karena Pupung harus segera menandatangani surat ijin pengoperasian kaki Milka. Sesampainya di rumah sakit, Pupung hanya mendapati Milka yang sudah terbaring bersimbah darah di rumah sakit. Pupung benar-benar tidak habis pikir, bagaimana dengan kondisinya yang seperti itu, Milka masih bisa menelepon mengabari keadaannya kepada Pupung dan seorang kakaknya yang lain.

Waktu semakin mendesak dan Milka pun dipersiapkan untuk dioperasi. Namun sebelum itu, Milka sempat diperiksa sekali lagi oleh tim dokter yang menanganinya. Ternyata dari hasil pemeriksaan tersebut, Milka mengalami luka trauma lain yang tidak hanya membahayakan kakinya tapi juga nyawanya. Karena dokter curiga dengan pendarahan hebat yang dialaminya, ada kemungkinan rongga perut atau abdomen Milka juga mengalami luka yang cukup serius.

Kalau membayangkan kondisi Milka saat itu, kakinya bagaikan kaki monster. Benar-benar menyeramkan, sudah tidak ada kulitnya dan yang tampak hanya gumpalan-gumpalan daging merah saja.
"Secara teoritis, pilihan terapi terbaik adalah amputasi. Bu Milka ini menurut kita pasien yang sangat kooperatif, sangat baik, sangat pasrah menyerahkan hidupnya ke dokter dan juga ke Tuhan," ujar salah seorang tim dokter yang menangani Milka.
Melihat keadaan Milka, Pupung sangat sedih. Karena secara manusia, kondisi Milka sepertinya sudah tidak ada harapan lagi. Dokter sendiri hanya bisa menyarankan Pupung untuk mendoakan Milka. Karena hanya doa yang bisa menyelamatkan, karena dengan kondisi seperti ini, Milka seharusnya sudah meninggal dunia.

Operasi penyelamatan berhasil. Milka telah berhasil melewati masa krisisnya. Saat menjaga sang kakak, Pupung teringat akan mimpinya. Beberapa malam sebelumnya Pupung bermimpi ia sedang membasuh kaki seseorang sampai bersih, tapi Pupung tidak tahu kaki siapakah itu. Namun saat di ruang UGD, Pupung yang sedang teringat mimpinya sadar bahwa di dalam mimpinya ia sedang membasuh kaki kakaknya sendiri.

Saat mengevaluasi kaki Milka, dokter menemukan sesuatu yang luar biasa. Ujung-ujung jari kaki Milka memerah. Tim dokterpun semakin optimis kalau memang kaki Milka masih bisa diselamatkan. Dan tuntunan Tuhan tidak berhenti sampai di situ. Saat tagihan rumah sakit selama Milka dirawat di rumah sakit hampir mencapai 120 juta, Pupung bingung darimana mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Namun Tuhan sudah mengatur semuanya. Ada sumbangan dari gereja 70 juta, dan keluarga juga menjual rumah sampai akhirnya seluruh biaya yang dibutuhkan dapat terlunasi. Pupung benar-benar tidak menyangka bagaimana uang sebanyak itu bisa Tuhan sediakan tepat pada waktunya. Pupung pun dikuatkan dan ia percaya apapun yang ia doakan mulai saat itu pasti akan terjadi sepanjang ia selalu dekat dengan Tuhan.

Iman Milka terbukti karena selama ini dia tetap mengucap syukur dalam segala kesakitan yang dia alami. Milka melewati 4 kali operasi, paru-parunya harus dilubangi karena terendam darah dan juga pemasangan pen.

"Tuhan yang saya rasakan itu memang luar biasa. Setiap hari jam 6 sore, dengan memakai walkman, saya selau bernyanyi ‘Semua Baik'. Sampai kadang-kadang sakit di kaki yang menurut dokter bisa tak tertahankan, namun tidak saya rasakan," kisah Milka mengenang kejadian kecelakaan yang dialaminya.

Dari mukjizat yang terjadi, 2 tahun berlalu semenjak kecelakaan itu terjadi, Milka telah banyak mengalami kebaikan Tuhan. Terlebih lagi di saat ia dapat berjalan kembali dengan normal.

"Menurut kami berdasarkan pengalaman kedokteran kami selama 6 tahun di sini, kasus ibu Milka merupakan suatu hal yang fantastik. Hanya Tuhan yang tahu bagaimana mekanismenya sampai bisa selamat seperti ini," ujar dokter yang menangani Milka.

"Itu suatu mukjizat. Karena kaki yang seharusnya dibuang, tetap dipertahankan. Jadi mukjizatnya ada dua, yang seharusnya mati tapi hidup dan hidupnya masih dengan kaki yang lengkap," ungkap dokter Nia yang juga menangani Milka.

Semua operasi yang dijalani Milka berhasil dan Milka benar-benar menyadari bahwa semua karena kebaikan dan campur tangan Tuhan dalam setiap kehidupannya. Milka tahu bahwa tanpa Tuhan tidak mungkin dia bisa kembali pulih melihat keadaan yang dideritanya akibat kecelakaan itu demikian parah. Sekarang Milka hanya bisa mengucap syukur terharu dan semakin bertekad untuk setia dalam mengikuti Tuhan karena kebaikan Tuhan sungguh nyata dalam hidupnya.

"Dia sangat luar biasa karena Dia sangat baik. Sampai saya bisa pulih lagi, saya bisa berjalan lagi. Dokter berkata kalau saya akan cacat, tapi Tuhan berkata tidak," ujar Milka haru penuh ucapan syukur. (Kisah ini ditayangkan 12 Januari 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian :
Lani Milka
READ MORE - Tuhan Menenun Kembali Kakiku Yang Hancur


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

JANGKAR YANG KOKOH


Pengharapan itu sauh yang kuat 
dan aman bagi jiwa kita 
(Ibrani 6:19)


Dua minggu setelah gempa besar mengguncang Haiti , tim SAR pesimis. Mana mungkin masih ada orang yang bisa bertahan hidup, setelah lebih dari 10 hari tidak makan, tidak minum, dengan tubuh terjepit reruntuhan? Mereka keliru! Emanuel Buteau ditemukan masih hidup.
Segera pemuda ini dilarikan ke Rumah Sakit darurat. Setelah pulih, wartawan bertanya, "Apa yang membuatmu bisa bertahan?" Ia menjawab: "Selama terjepit, saya terus berseru memohon pertolongan Tuhan. Pengharapan saya tidak sia-sia. Kuasa-Nya bekerja!"

Pengharapan itu bagai jangkar. Begitu ditancapkan ke dasar laut, kapal menjadi mantap. Punya pegangan. Tidak diombang-ambingkan ombak. Pengharapan membuat orang beriman bisa berjalan mantap, walau janji Tuhan belum genap. Rasul Paulus berkata, kita sudah "beroleh jalan masuk" menuju keselamatan, walau belum sepenuhnya "menerima kemuliaan Allah" (ayat 2). Apa yang meyakinkan kita bahwa kelak kemuliaan Allah itu akan kita terima? Pengharapan!

Dengan pengharapan, biar jalan di depan sulit, hati tidak menjadi pahit. Malahan makin tekun dan tahan uji, karena yakin yang terbaik pasti akan datang (ayat 4,5).

Harapan kita sering keliru. Kadang kita mengharapkan jalan yang mudah. Atau, berharap hidup berjalan sesuai skenario kita. Harapan seperti itu bisa mengecewakan. Namun, pengharapan bahwa kita akan menerima kemuliaan Allah adalah jangkar yang kokoh. Marabahaya bisa datang. Usaha bisa kandas. Cita-cita bisa tidak kesampaian. Namun, pengharapan membuat kita yakin: ini bukan akhir segalanya. Yang terbaik masih akan datang! --JTI

KETIKA ANDA DIOMBANG-AMBINGKAN ANEKA PERSOALAN JANGAN LUPA TANCAPKAN JANGKAR PENGHARAPAN KEPADA TUHAN
Sumber: renungan harian kita blogspot
READ MORE - JANGKAR YANG KOKOH


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

PENGHARAPAN PASTI DI DALAM TUHAN


“Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan.” 
Roma 8:24a


Semua orang pasti memiliki banyak keinginan dan juga harapan dalam hidupnya. Tak seorang pun mau menjalani hari-hari tanpa ada harapan yang hendak dicapai. Jika tanpa pengharapan orang akan menjalani hidupnya asal-asalan, monoton dan tanpa semangat.

Siapakah di antara kita yang tidak ingin menjadi orang yang sukses, mapan dan bermasa depan cerah? ltulah sebabnya kita mulai merancang/merencana kan segala sesuatunya sejak dini, agar apa yang kita harapkan menjadi kenyataan. Sebagai orangtua kita pasti memiliki pengharapan yang besar terhadap anak-anak kita: sukses dalam studi dan juga karir. Begitu juga bagi si lajang, ia memiliki harapan-harapan dalam hidupnya: pekerjaan yang mapan, punya rumah dan mobil, serta memiliki pasangan hidup sesuai yang diinginkan. Itu adalah gambaran pengharapan semua orang selama hidup di dunia ini, padahal kita tahu bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara (tidak kekal).

Maka dari itu adalah bijak bagi kita sebagai orang percaya untuk tidak menggantungkan pengharapan kepada hal-hal yang kelihatan, karena tidak ada satu hal pun yang bisa kita harapkan dan andalkan di dunia ini, “. . .sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.” (ayat 24b-25). Lalu kepada siapa kita menaruh pengharapan itu? Hanya satu saja yang bisa menjadi pengharapan kita yaitu pengharapan di dalam Yesus Kristus. Dia berkata, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10: 10b). Jadi, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” (Yohanes 15:7).

Bila kita berharap kepada Yesus pengharapan itu tidak pernah mengecewakan (baca Roma 5:5), karena Dia tak pernah lalai menepati janjiNya! Dan saat kita menaruh pengaharapan kita padaNya kita beroleh kekuatan dan semakin kokoh meski berada di tengah badai pencobaan, karena pengharapan itu seperti sauh yang kuat (baca Ibrani 6:19).

Jangan pernah sedikit pun melepaskan pengharapan kita kepada Tuhan, karena ada kemuliaan yang Ia sediakan (baca Efesus 1:18).

Sumber: renungan harian kita. blogspot.com
READ MORE - PENGHARAPAN PASTI DI DALAM TUHAN


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

JENDELA


Sepasang orang muda yang baru menikah menempati rumah di sebuah komplek perumahan.

Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.

"Cuciannya kelihatan kurang bersih ya", kata sang istri.

"Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."

Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.

Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya.

Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya, “Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Siapa ya kira2 yang sudah mengajarinya?”

Sang suami berkata, "Saya bangun pagi-pagi sekali hari ini dan membersihkan jendela kaca kita."

Dan begitulah kehidupan. Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) lewat mana kita memandangnya.

TUHAN Memberkati
READ MORE - JENDELA


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

TELAGA HATI


Suatu hari seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah. Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.

Pak tua bijak hanya mendengarkan dgn seksama, lalu ia mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan.

"Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya", ujar pak tua.

"Pahit, pahit sekali", jawab pemuda itu sambil meludah ke samping. Pak tua itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya. Kedua orang itu berjalan berdampingandan akhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu. Sesampai disana, Pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu, dan dgn sepotong kayu ia mengaduknya.

"Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah." Saat si pemuda mereguk air itu, Pak tua kembali bertanya lagi kepadanya,"Bagaimana rasanya ?"

"Segar", sahut si pemuda.

"Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?" tanya pak tua.

"Tidak," sahut pemuda itu.

Pak tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata:"Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnyapun sama dan memang akan tetap sama. Tetapi kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki?

Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya.
Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu yg kamu dapat lakukan; lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu, luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

Pak tua itu lalu kembali menasehatkan: "Hatimu adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.? Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas, buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu, dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian."
Sumber: sumber kristen.com
READ MORE - TELAGA HATI


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

Kenapa Pemain Professional Tetap Perlu Pelatih?





Semua pemain profesional memiliki pelatih. 
Contohnya, pemain golf sehebat Tiger Woods sekalipun juga memiliki pelatih. 
Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding 
jelas Tiger Woods-lah yang akan 
memenangkan pertandingan tersebut.



Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Tiger Woods butuh pelatih kalau jelas-jelas dia lebih hebat dari pelatihnya? Kita harus tahu bahwa Tiger Woods butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, namun karena ia butuh seseorang untuk melihat hal-hal yang TIDAK DAPAT dia LIHAT SENDIRI Hal yang tidak dapat kita lihat dengan mata sendiri itulah yang disebut dengan BLIND SPOT atau TITIK BUTA. Kita hanya bisa melihat BLIND SPOT tersebut dengan bantuan orang lain. Dalam hidup, kita butuh pemimpin untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser. Kita butuh orang lain menasihati, mengingatkan, bahkan menegur jika kita mulai melakukan sesuatu yang keliru, yang bahkan kita tidak pernah menyadari. KERENDAHAN HATI kita untuk menerima kritikan, nasihat, dan teguran itulah yang justru menyelamatkan kita. Kita bukan manusia sempurna. Biarkan orang lain menjadi "mata" kita di area 'Blind Spot' kita sehingga kita bisa melihat apa yang tidak bisa kita lihat dengan pandangan diri kita sendiri...
SHARED BY
Al.Kira
http://allahkita-luarbiasa.blogspot.com/
READ MORE - Kenapa Pemain Professional Tetap Perlu Pelatih?


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

BELAJAR DARI SI BODOH

       Orang berkata, 
kita harus bersedia belajar seumur hidup kita.
"From womb to tomb," kata orang Inggris. 
Maksudnya, 
terus belajar tanpa henti, 
sampai ke mana saja. 
"Bahkan sampai ke negeri Cina," 
kata sebuah ayat suci.




Dan sekarang saya mau menambahi lagi. Yaitu, betapa kita harus bersedia belajar dari siapa saja. Bersedia belajar dari yang pintar, tapi juga bersedia belajar dari yang pandir. Melalui sapaan Sabda kali ini, saya ingin mengajak kita semua belajar dari si Bodoh.

Tapi jangan salah sangka. Yang saya sebut si Bodoh ini, samasekali tidak "bodoh" menurut ukuran kita. Menurut penuturan Lukas, tokoh kita ini amat sukses dan kaya luar biasa. Juga cepat, tepat, dan sigap memecahkan masalah.

Satu-satunya yang membuat ia pening tujuh keliling adalah, "Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku" (12:17).

Toh tidak berarti ia cuma bisa bingung tak keruan. "Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan segala gandum dan barang-barangku" (12:18). Persoalan pun selesai. Tuntas tas.

Jadi, siapa yang telah begitu bodoh mengatakan "si Hebat" ini "bodoh"? Ternyata tidak lain adalah Tuhan sendiri! Tulis Lukas selanjutnya, "Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti?" (12:20). Pertanyaannya, mengapa Tuhan menyebut orang itu bodoh?

Pasti bukan karena ia kaya. Kekayaan an sich, paling sedikit, adalah sesuatu yang netral. Tidak baik dan tidak jahat pada dirinya. Bahkan bisa amat positif. Kekayaan itu baik atau jahat, ditentukan oleh tiga hal yakni bagaimana cara ia peroleh: halal atau haram; apa dampaknya bagi si pemilik: menjadi pelayan atau menjadi tuan; dan untuk apa ia dimanfaatkan: untuk kebaikan dan untuk kejahatan.

Paling sedikit ada tiga hal yang menyebabkan Tuhan menyebut "si pintar" itu "bodoh." Tiga hal penting di mana kita perlu belajar dari si Bodoh.

Pertama, orang itu disebut bodoh, karena telah mencampur-adukkan "alat" dan "tujuan." Yang semestinya "cuma" alat, eee, ia jadikan sebagai tujuan. Gerbong dijadikan lokomotif. Gerobak disuruh menarik kuda. Ya kacau balau, tentu saja.

Hidup jadi tanpa pegangan dan orientasi yang pasti. Aturan main tak ada lagi, sebab yang ada Cuma aturan yang dipermainkan. Dan tolong Anda sadari, itulah salah satu ciri khas kehidupan manusia modern masa kini. Saya tidak mengatakan alat itu tidak penting. Siapa berani mengatakan bahwa sandang, pangan, papan, kedudukan itu tidak penting? O, penting sekali!

Tapi, ingat, semua itu penting sebagai alat. Makan, adalah "alat" agar kita hidup sehat. Pakaian, adalah "alat" supaya tubuh kita terlindung dari sengatan cuaca. Dan kekayaan, adalah "alat" agar kita bisa mencukupi kebutuhan hidup kita.

Tokoh kita disebut bodoh, sebab ia begitu yakin bahwa dengan panen yang sukses dan dengan memperbesar lumbung, seluruh tujuan hidupnya telah tercapai.

Ia sudah boleh menepuk dada sambil berkata, "Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!" (12:29). Itu BODOH!, kata Yesus.

Kedua, orang itu disebut bodoh, karena dalam serba rasa berpuas diri, ia telah mengabaikan realitas saling ketergantungannya dengan sesama. Ia merasa "self-sufficient." Artinya, merasa cukup dengan dirinya sendiri.

Dalam monolognya, saya hitung, ia mengucapkan 62 kata. Di antara 62 kata itu, tidak kurang dari 14 --20 persen!-- adalah kata "aku" atau "ku."
Begitu asyik ia dengan si "aku"nya, mana sempat dan mana ada tempat lagi baginya untuk mempedulikan orang lain. Yang merisaukan hatinya adalah karena ia punya terlampau banyak. Bagaimana mungkin ia menyatukan hati dengan mereka yang tak punya apa-apa.

Martin Luther King Jr, dalam bukunya Strenght to Love, mengilustrasikan betapa seluruh umat manusia telah terjerat satu sama lain dalam satu jaringan saling ketergantungan. Setiap pagi sebelum melangkahkan kaki ke kantor, tulisnya, masyarakat Amerika telah berutang kepada separo bumi ini.

Spons yang ia pakai untuk menggosok tubuhnya, berasal dari Pasifik. Sabun mandinya buatan Prancis. Kopi yang ia hirup didatangkan dari Brasil, teh dari Srilanka, coklat dari Afrika. Handuknya eks impor dari Taiwan atau Korea. Dan seterusnya.

Benar sekali, bukan, bahwa setiap butir nasi yang masuk ke mulut kita adalah wujud ketergantungan kita kepada suatu mata rantai saling membutuhkan antar manusia yang amat panjang?

Sebab itu, jadi manusia "jangan sombong." Ojo du-meh. Seolah-olah kita bisa mencukupi diri sendiri tanpa peduli kepada orang lain. Tapi juga "jangan minder," merasa diri tak bisa menyumbang apa-apa dan tak punya makna apa-apa. Orang yang berpikir begitu, kata Yesus, ia bodoh!

Ketiga mengapa tokoh kita disebut "bodoh," adalah karena ia mengabaikan Tuhan. Dari 62 kata yang ia ucapkan, tak sekali pun ia menyebut kata "Allah" atau kata "Tuhan." Yang saya permasalahkan, tentu saja, bukanlah berapa kali orang mengucapkan kata-kata itu. Saya juga tidak mengatakan, bahwa orang tersebut tidak percaya kepada Tuhan.

Malah, kemungkinan besar, karena kekayaannya itu, ia juga merangkap sebagai tokoh agama. Yang perlu kita permasalahkan ialah, ketika dalam hidup seseorang Tuhan tidak lagi punya makna apa-apa dalam kehidupan nyata. Bila orang, walau mungkin tak mengucapkannya, bersikap bahwa Tuhan ada atau tidak ada itu tidak penting. Sebab yang akhirnya penting dan menentukan, menurutnya, bukanlah Tuhan, melainkan otak dan tangan manusia sendiri.

Artinya, merumuskan masalah dengan tepat, dan melakukan tindakan antisipatif secara cepat. Memperbesar lumbung-lumbung kita. Dan setelah itu, kata orang itu, yakinlah, Anda akan bisa berkata, "Hai jiwaku, beristirahatlah, makanlah, minumlah, dan bersenang-senanglah."

Sungguh gagah dan meyakinkan, bukan? Ya. Tapi bodoh! Karena apa yang bisa dilakukan manusia, bila Allah datang kepadanya dan berkata, "Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti?"

Ini benar-benar merupakan peringatan telak bagi kita semua. Khususnya bagi mereka yang merasa aman, walau buron, lantaran di gudangnya bertumpuk-tumpuk emas lantakan, di bank, bertriliun-triliun uang hasil rampokannya, dan di rumah-rumah kontrakan berpeti-peti senjata api otomatis.

Mereka mungkin kuat, tapi bodoh! Begitu pula semua yang memperlakukan alat seolah-olah tujuan, yang mengabaikan kebutuhan dan hak-hak sesama, dan yang tidak mempedulikan penghakiman Tuhan. Mahkamah Agung bisa meloloskan Anda.

Hati nurani Anda yang telah mati barangkali tak lagi menuduh Anda. Tapi, percayalah, kebenaran Tuhan akan terus mengejar Anda sampai ke akhirat pun. Jangan Bodoh!
Sumber: Sumber kristen.com
READ MORE - BELAJAR DARI SI BODOH


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

AKU BERSYUKUR


Mendengar anggota keluargaku ngomel-ngomel di rumah,
... berarti aku masih punya keluarga yang utuh

Merasa lelah dan pegal linu setiap sore,
... sebab itu berarti aku mampu bekerja keras.

Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah,
... karena itu berarti aku dikelilingi teman-teman.


Pakaianku terasa agak sempit,
... karena itu berarti bahwa makanku cukup kenyang.

Mencuci dan menyetrika tumpukan baju,
... sebab itu berarti aku memiliki pakaian.

Membersihkan halaman rumah, membersihkan jendela, memperbaiki talang dan got,
... karena itu berarti aku memiliki tempat tinggal.

Duduk kembali di kantor,
... berarti masih ada perusahaan yang mau memperkerjakan aku bahkan perusahaan masih mampu membayar gaji setiap bulannya.

Mendengar nyanyian suara yang fals,
... karena itu berarti aku bisa mendengar.

Mendengar bunyi jam alarm di pagi hari,
... sebab itu berarti aku hidup.

Akhirnya...

aku perlu bersyukur mendapatkan tulisan ini,
... karena tidak sadar aku masih memiliki teman yang peduli padaku.

Ohh ... indahnya .... (Anonim)
READ MORE - AKU BERSYUKUR


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

KENAPA TUHAN MEMBERIKAN KEPADA KITA MASALAH?

Masalah-masalah yang Anda hadapi bisa membuat Anda jatuh atau bertumbuh, tergantung dengan bagaimana caranya Anda menanggapinya. Sangat disayangkan banyak orang gagal untuk melihat bagaimana Tuhan menggunakan masalah untuk kebaikan mereka. Mereka lebih memilih untuk bertindak dengan bodoh dan membenci masalah-masalah yang mereka hadapi, daripada berdiam diri untuk merenungkan kebaikan apa yang bisa mereka dapati dari masalah-masalah tersebut.

Ada lima cara yang Tuhan menggunakan masalah-masalah di dalam kehidupan Anda:

1. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGARAHKAN Anda.
Kadang-kadang Tuhan harus menyalakan api di bawah Anda untuk membuat Anda tetap bergerak. Sering kali masalah yang Anda hadapi akan mengarahkan Anda ke arah yang baru dan memberikan Anda motivasi untuk berubah. Apakah Tuhan sedang mencoba menarik perhatian anda?

2. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGUJI Anda.
Manusia bagaikan teh celup ... jika Anda ingin tahu apa yang ada di dalamnya, celupkan saja ke dalam air panas! Pernakah Tuhan menguji kesetiaan Anda dengan masalah? Apakah yang didapati oleh masalah-masalah itu tentang Anda? "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:2-3).

3. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGOREKSI Anda.
Ada pelajaran-pelajaran yang Anda pelajari hanya melalui penderitaan dan kegagalan. Mungkin waktu Anda masih kecil orang tua Anda mengajar Anda untuk tidak boleh menyentuh kompor yang panas. Tetapi mungkin Anda belajar justru karena setelah Anda terbakar. Kadang-kadang Anda baru bisa menghargai sesuatu ... kesehatan, uang, hubungan ..., saat Anda sudah kehilangannya. "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (Mazmur 119:71).
4. Tuhan menggunakan masalah untuk MELINDUNGI Anda.
Suatu masalah bisa menjadi berkat jika masalah tersebut mencegah Anda dari bahaya. Tahun lalu ada satu teman saya yang dihentikan dari pekerjaannya karena dia menolak untuk melakukan sesuatu yang tidak etis oleh bossnya. Pengangguran itu merupakan suatu masalah bagi dia, tetapi justru itulah yang menghindarkan dia ditangkap dan dimasukan ke dalam penjara setahun kemudian ketika kelakuan manajemen yang tidak etis itu akhirnya terbongkar. "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan..." (Kejadian 50:20).

5. Tuhan menggunakan masalah untuk MENYEMPURNAKAN Anda.
Jika Anda menanggapi masalah dengan cara dan pandangan yang benar, masalah tersebut bisa membentuk Anda. Tuhan lebih memperhatikan karakter Anda daripada kenyamanan Anda. Hanya hubungan anda dengan Tuhan dan karakter anda yang akan dibawa dengan anda sampai kekal. Anda malah bermegah dalam kesengsaraan Anda, karena Anda tahu, bahwa ... kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. (Roma 5:3-4).
Sumber: sumberkristen. com
READ MORE - KENAPA TUHAN MEMBERIKAN KEPADA KITA MASALAH?


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

MILIKI KESABARAN



ORANG yang memiliki kesabaran, tidak mudah putus asa. Kenapa? Karena ada sesuatu yang kuat di dalam dirinya. Sekalipun didera masalah bertubi-tubi, dia tidak mudah putus asa. Sementara orang yang tidak memiliki kesabaran, jika dibelit persoalan, mungkin langsung ke-cewa dan menyerah pasrah. Orang seperti ini dengan sendirinya tidak bisa menikmati cinta kasih dan pertolongan Tuhan di dalam kehidupannya karena tidak merasakan munculnya kesabaran seba-gai suatu sudut pertahanan yang bisa menguatkan dirinya. 



Pertama, Orang yang memiliki kesabaran, tidak akan marah tanpa arah. Dalam Alkitab ada tertulis: jangan-lah amarahmu bertahan sampai matahari tenggelam. Maksudnya, sebelum matahari tenggelam, perasaan amarah itu sudah harus hilang. Ungkapan di atas mengan-jurkan agar sifat amarah itu jangan berlarut-larut. Sebab jika kemarah-an dibiarkan berlarut-larut, akan timbul kebencian. Rasa benci yang dipelihara akan berubah menjadi dendam. Rasa dendam berpotensi mengarahkan kita melakukan suatu tindakan dosa yang dampak-nya bisa sangat mengerikan.

Meski demikian, bukan berarti pula kita tidak boleh marah, sebab Yesus sendiri pernah marah. Marahlah kalau kebenaran diper-mainkan. Marahlah kalau kebebalan dipertontonkan. Marahlah karena kedegilan dan ketololan dilakukan berulang-ulang. Marah karena hal-hal seperti itu jelas memiliki arah. Tetapi marah tanpa arah adalah marah tanpa sebab dan tujuan yang jelas. Tidak ada masalah, marah. Salah sedikit, marah-marah. Itu contoh-contoh kemarahan yang tidak punya arah. Orang yang suka marah tanpa arah, pada dasarnya sedang mem-pertontonkan bahwa dirinya tidak punya pegangan. Orang seperti ini sangat sensitif, sangat emosional. Orang yang memiliki sifat semacam ini kondisinya juga sangat labil. Kenapa? Karena dia tidak memiliki akar atau pegangan yang kuat, sehingga tidak punya daya tahan. Dan orang-orang semacam inilah yang gampang putus asa. Dari sini dapat pula ditarik se-macam kesimpulan bahwa, kemarahan itu timbul karena faktor ke-putusasaan. Kemarahan itu timbul karena
tidak berakar pada satu kekuatan yang solid sehingga membuatnya sangat labil, yang pada gilirannya membuatnya tidak memiliki kemampuan mengendalikan diri. Oleh karena itu, kita mutlak harus memiliki kesabaran sebagai sesuatu yang telah Tuhan anugerahkan ke-pada kita. Dan itu wajib kita aplikasikan dalam hidup kita sehari-hari.



Yang kedua, orang yang mem-punyai kesabaran, melihat perma-salahan
sebagai anak tangga menuju kemajuan. Jika dia terbentur pada suatu
masalah, dia tidak lari. Sebab dia justru melihatnya sebagai anak tangga
menuju kemajuan. 

Karena jika ada orang yang sudah biasa dan bisa melewati masalah, dengan
sendirinya dia punya pengalaman menangani/ mengatasi masalah. Orang
yang sudah terbiasa mengatasi masalah, dengan sendirinya daya tahannya
makin bertambah. Jadi, masalah merupakan sebuah latihan baginya, sebuah
ujian yang sangat penting.

Orang-orang Kristen saat ini, kebanyakan cenderung menjadi cengeng. Ini
terjadi pada orang-orang yang punya anggapan bahwa dengan percaya kepada
Tuhan, kita tidak bakal dapat masalah lagi. Bagi orang-orang seperti ini, Tuhan adalah tempat membereskan semua
persoalan. Tuhan hanya sebagai tempat pelarian atau pelampiasan emosi.

Sikap ini jelas kontra-produktif dengan ucapan Yesus, "Mau ikut Aku? Sangkal dirimu, pikul salibmu." 
Ucapan Yesus itu tentu tidak sejalan dengan kecenderungan kebanyakan orang Kristen masa kini yang lari ke Tuhan hanya jika sedang dilanda persoalan. Sebalik-nya, jika sedang merasa senang, kita tidak punya waktu untuk Tuhan, tetapi sibuk dengan hantu. Maksudnya kita berasyik-masyuk dengan kenikmatan duniawi yang menjerumuskan.

Inilah bentuk kecenderungan yang salah, sehingga keberimanan kita kepada Tuhan, seringkali bukan ditakar atau diukur dari bagaimana kita menyenangkan Tuhan, tetapi bagaimana disenangkan oleh Tuhan. Orang Kristen yang punya sifat semacam ini, yang inginnya hanya disenangkan Tuhan, memiliki mentalitas yang sangat payah, dan sangat tidak layak menyandang predikat sebagai laskar Kristus. Sebab yang namanya laskar, tempatnya di medan tempur, dan permintaannya bukan bagaimana disenangkan oleh Tuhan. Laskar adalah suatu posisi yang sangat terhormat, karena dia diberi kepercayaan untuk berjuang. Jadi, namanya bukan laskar jika meminta baju dengan tanda bintang kehormatan. Laskar bukan orang yang tahunya hanya makan enak dan minum nikmat. Kecenderu-ngan semacam ini tentu membuat orang menjadi malas dan bahkan membahayakan bagi orang lain.

Seorang pengusaha sukses, tentu berjuang sehingga mampu membangun perusahaannya. Se-dangkan orang yang selama ini mendapat banyak fasilitas, keba-nyakan mengalami kegagalan. Banyak contoh membuktikan bahwa generasi pertama yang membangun sebuah perusahaan besar adalah orang-orang gigih, punya semangat juang tinggi, pantang menyerah meskipun didera berbagai kesulitan dan kesusahan yang luar biasa. Namun, tidak jarang anak-anaknya atau cucu-cucunya yang merupakan generasi kedua dan ketiga, yang tidak pernah merasakan masa-masa susah dan sulit, justru mereka inilah yang membuat perusahaan hancur. Tapi perlu diingatkan pula bahwa tidak semua orang mesti dibuat susah dulu, supaya berhasil. Yang jelas kita dituntut untuk bisa menghadapi segala masalah dan bertumbuh di situ.

Konsep ini harus ditanamkan supaya kita melihat bahwa setiap permasalahan itu adalah anak tangga menuju kemajuan. Jangan memotong kompas untuk bisa lari ke jalan yang mungkin lebih mudah, tetapi salah. Misalnya, jika sakit, kita berdoa supaya disembuhkan Tuhan. Namun saat Tuhan 'memperlambat' proses penyembuhan dalam rangka menguji, kita lari ke dukun. Ini jelas suatu contoh mentalitas yang payah.

Orang yang memiliki kesabaran memiliki daya tahan yang tangguh karena ada pengharapan yang kuat. Pengharapan dari mana? Pengharapan akan kasih Kristus. Pengharapan akan kasih yang menggelora dan terus berkem-bang dalam batin, membuat kita sangat kuat luar biasa.
Sumber: artikel-rohani. blogspot.com
READ MORE - MILIKI KESABARAN


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

SURAT DARI YESUS


Sahabat-Ku yang terkasih, Aku mengasihimu. (Yohanes 15:9)
 Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. (Yesaya 43.1)
 Sebelum Aku menciptakan engkau, Aku telah mengenal engkau. Dan sebelum engkau lahir, Aku telah menguduskan engkau. (Yeremia 1:5)
 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. (Yohanes 15:16)

Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. (Yeremia 31:3)
 Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia (Yesaya 43:4)

Masakan Aku membiarkan engkau? Kasih-Ku padamu terlalu besar. (Hosea 11:8)
Aku sangat mengasihimu hingga aku disalibkan di Kalvari. Aku mati untuk engkau, dan bila engkau percaya pada-Ku, engkau akan memperoleh kehidupan kekal. (Yohanes 3:16)

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Aku tak dapat melupakan engkau (Yesaya 49:15)
Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” (Yesaya 41:13)
AKU MENYERTAI KAMU SENANTIASA SAMPAI KEPADA AKHIR ZAMAN. (Matius 28:20)

Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada-Ku. (Yohanes 14:1)
Akulah yang menolong engkau. (Yesaya 41:14)

Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau. Kesukaran yang kau hadapi tidak akan menghanyutkanmu. Pencobaan berat yang datang tak akan mencelakakanmu. (Yesaya 43:2)

Sekalipun engkau berjalan dalam lembah kekelaman, janganlah takut karena Aku bersamamu. Gada-Ku dan tongkat-Ku menghiburmu. Aku akan memimpinmu di jalan kebenaran. (Mazmur 23)

Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. (Yohanes 14:27)

Damai sejahtera yang Kuberikan padamu melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu. (Filipi 4:7) Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan takut dan tidur dengan nyenyak. (Amsal 3:24) Sebab Aku membiarkan engkau beristirahat dengan aman. (Mazmur 4:8)

Sebab mata-Ku tertuju pada mu dan memberikan pengharapan padamu. (Mazmur 33:18) Engkau akan beroleh jalan masuk. Di dalam kasih karunia ini engkau berdiri dan bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. (Roma 5:2) Aku akan memberikan sukacita dan damai sejahtera. Bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan. (Yesaya 55:12)

Mungkin kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. (Yohanes 16:22)
Rambut kepalamupun terhitung semuanya, jadi jangan takut akan segala sesuatu. (Matius 10:30)

Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu. (Yesaya 54.10)
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Matius 11:28)

Maka datanglah sahabat-Ku terkasih, datanglah. Aku akan membawamu dalam keheningan dan Aku akan berbicara dari hati ke hati. Aku benar dan setia. Aku akan menunjukkan kasih-Ku yang tak berubah dan menjadikan engkau kepunyaan-Ku selalu. Aku akan menepati janji-Ku, dan engkau kemudian akan mengenal-Ku sebagaimana belum pernah terjadi sebelumnya. Aku adalah Aku. (Keluaran 3:14)
Aku adalah TUHAN, Allahmu (Hosea 13:4)

Sahabatmu yang setia,
Yesus

P.S.: Aku tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (Ibrani 13:8)

sumber kristen.com
READ MORE - SURAT DARI YESUS


Kekasih TUHAN !!!
Jadilah Berkat, Dengan Membagikan Semua Artikel Ini
Kepada Teman-Teman Anda.
TUHAN YESUS Memberkati Kita Semua,
AMIN

wibiya widget

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis